Dua Siswa SD Jatuh ke Sungai Akibat Jembatan Lapuk
Dua murid SD Negeri Simpang Jaya, Kecamatan Juli, Bireuen, jatuh ke Krueng Peusangan, saat melintasi jembatan gantung yang sudah melapuk.
TRIBUNNEWS.COM, BIREUEN - Dua murid SD Negeri Simpang Jaya, Kecamatan Juli, Bireuen, jatuh ke Krueng (sungai) Peusangan, saat melintasi jembatan gantung yang sudah melapuk.
Jembatan tersebut, menghubungkan Desa Simpang Mulia dan Simpang Jaya, kecamatan setempat. Kedua murid SD asal Desa Simpang Mulia itu ialah Nuraini bin Rusli (8), dan Alkia Zakaria (8).
Informasi yang diperoleh Serambi, Nuraini jatuh ke sungai pada Selasa (26/11/2013) sekitar pukul 13.00 wib, saat pulang sekolah. Ia jatuh ke sungai karena kakinya terperosok di lantai jembatan yang sudah lapuk.
Tinggi jembatan dengan permukaan sungai sekitar 20 meter. Korban sempat dibawa arus air sejauh 20 meter, namun setelah itu segera ditolong warga.
Sehari sebelumnya, Senin (25/11/2013), Alkia Zakaria (8) juga jatuh ke sungai saat pergi ke sekolah karena kakinya terperosok pada lantai jembatan yang sudah lapuk.
Saat jatuh, ia bersama sejumlah rekannya segera meminta tolong kepada warga. Korban yang hampir dibawa arus sungai segera dibantu warga.
Keuchik Simpang Mulia Tajuddin kepada Serambi, Rabu (27/11/2013), mengatakan kedua korban mengalami benturan dan luka-luka. Setelah dua kejadian itu, warga bergotong royong mengganti puluhan papan lantai jembatan yang rusak itu. Tujuannya, untuk menghindari korban berikutnya.
"Kami berharap Pemkab Bireuen segera mengganti jembatan gantung dengan jembatan permanen. Sebelum jembatan permanen dibangun, hendaknya jembatan gantung ini direhab. Sehingga ke depan tak ada warga yang menjadi korban," harap Tajuddin yang didampingi Alwi, warga setempat.
Amatan Serambi, kemarin, selain sebagian lantainya sudah lapuk, kabel pengikat kedua ujung jembatan itu sudah kendor. Satu kabel sudah lepas, sehingga warga mengikatnya pada batang kelapa dekat pondasi jembatan agar jembatan tidak goyang. (yus)