Rusuh di Sarolangun
Briptu Marto Meninggal Sebulan Sebelum Menikah
Bukan hanya kedua orangtuanya, derai air mata juga terlihat dari sejumlah kerabat, tetangga termasuk rekan korps almarhum
TRIBUNNEWS.COM -- JENAZAH Briptu Marto Fernandus Hutagalung tiba di kediaman orangtuanya Rabu (2/10), pukul 00.30 di RT 27, Kelurahan Pall Merah, Kecamatan Jambi Selatan.
Bukan hanya kedua orangtuanya, derai air mata juga terlihat dari sejumlah kerabat, tetangga termasuk rekan korps almarhum, saat memberikan kata sambutan, jelang pemakaman.
Di mata rekan-rekannya, anak kedua ini dikenal pria yang gemar humor dan bergaul, baik saat menjalani pendidikan hingga menjadi anggota Brigadir Mobil (Brimob).
"Dia suka lelucon dan suka bergaul. Sampai jadi polisi, orangnya tidak sombong," kenang rekan semasa SMP almarhum, Muis. Marto, sebelumnya belajar di SMP 4, tak jauh dari rumahnya.
Rasa kehilangan juga terpancar dari keluarga besar SMP 4. Satu yang tak terlupakan, lulusan polisi tahun 2008 lalu itu, sempat mengharumkan sekolah melalui prestasi sepakbola di sejumlah even. Semasa sekolah, almarhum juga tidak pernah meninggalkan kesan buruk dan kerap bertingkah apa adanya. "Anaknya hobi sepakbola dan supel. Sangat aktif dan berprestasi," kata Kepsek SMP 4, Pirdaus.
Di balik kenangan itu, ternyata Marto berencana menikah. Informasi yang dihimpun dari tetangganya, pria 25 tahun tersebut akan menikah sebulan lagi dengan gadis pujaannya, yang saat ini bermukim di Kota Medan.
Briptu Marto Fernandus Hutagalung meninggal karena terkena lemparan batu. Dua warga Kecamatan Limun, Kabupaten Sarolangun juga tewas. Pemakaman pria kelahiran 12 Oktober 1988 dilakukan secara dinas kepolisian di pemakaman Bumi Langgeng, Pondok Meja, Kecamatan Mestong pukul 15.30, kemarin.
Kepala Korps (Kakor) Brimob Mabes Polri Irjen Pol M Rum mengaku bangga dengan anak buahnya karena telah mengorbankan jiwa raganya untuk proses penegakan hukum. Menurutnya, tugas kepolisian memiliki risiko. Pihaknya akan melihat, seperti apa kejadian yang sesungguhnya.
"Penegakan hukum tetap dilakukan. Otoritas wilayah itu ada pada Bapak Kapolda (Jambi). Laporan lengkapnya belum saya terima, Bapak Kapolda masih ada di sana (Sarolangun)," kata M. Rum.
Pasca-bentrok pihak kepolisian memasang bendera setengah tiang. "Sesuai perintah pimpinan bapak Kapolda, bendera setengah tiang tiap kantor Polda dan jajaran," kata Kasubag Humas Polresta Jambi AKP Ahmad Isnaini. (udi/man)