Sabtu, 4 Oktober 2025

Pernikahan Putri Keempat Sultan

Bunga Dekorasi untuk Pernikahan Agung Didatangkan dari Belanda

Rangkaian upacara pernikahan agung (pawiwahan ageng) putri keempat Sultan HB X akan dihiasi ragam bunga

Editor: Budi Prasetyo
Tribun Jogja, Ekasanti Anugraheni
Sejumlah petugas mengukur bangunan Bangsal Kepatihan yang akan didekorasi untuk penyelenggaraan resepsi pernikahan agung GKR Hayu dan KPH Notonegoro, Selasa (10/9/2013). 

Laporan Wartawan Tribbun Jogja / Ekasanti  Anugraheni

TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Rangkaian upacara pernikahan agung (pawiwahan ageng) putri keempat Sultan HB X akan dihiasi ragam bunga yang diimpor dari Belanda dan China. Bunga-bunga impor tersebut digunakan sebagai dekorasi utama yang menghiasai lokasi pernikahan di Keraton Kasultanan Yogyakarta, Bangsal Kepatihan serta sebagai penghias kereta kencana yang akan dinaiki mempelai berikut raja dan para kerabat keraton Kasultanan Yogyakarta.

Penanggungjawab dekorasi pernikahan, Nur Deliansi mengatakan variasi bunga impor yang digunakan antara lain Lily, Casablanca serta tulip yang merupakan bunga khas negeri kincir angin. Bunga itu dipilih sebagai aksen pemanis dekorasi utama yang bernuansa hijau tosca dan ungu. “Bunga impornya hanya sebagai pemanis agar kombinasi warnanya lebih indah. Hanya 20 persen dekorasi yang menggunakan bunga impor. Sisanya menggunakan bunga local misalnya mawar dan krisan,” ucap Deli sembari mengukur kondisi bangunan yang akan didekor, Selasa (10/9/2013).

Selain karena pertimbangan kombinasi warna, pemilihan bunga-bunga impor itu untuk menyesuaikan permintaan kedua mempelai yang alergi dengan serbuk sari bunga. Karenanya, Deli dan timnya memilih bunga khusus yang tidak berbau menyengat dan tidak memiliki banyak serbuk sari. “Dua-duanya alergi. Bahkan nantinya kamar pengantin juga tidak akan dihiasi bunga-bunga,” tutur wanita berjilbab itu.

Selain berbagai jenis bunga, dekorasinya nanti juga akan menggunakan rangkaian janur sesuai permintaan sang ratu, GKR Hemas. Sebab, rangkaian janur dianggap mampu menampilkan cirri khas tradisi Yogyakarta. Karenanya, rangkaian janur akan ditata di berbagai lokasi upacara pernikahan bersanding dengan rangkaian bunga-bunga tersebut. Rangkaian janur juga akan menghiasai sepanjang Jalan Malioboro yang akan dilalui rombongan kirab pengantin keraton.

Sebelumnya, calon pengantin, GKR Hayu mengatakan dekorasi pernikahannya akan didominasi dengan warna hijau tosca dengan akses ungu selaras dengan warna cincin kenangannya bersama sang calon suami. Khusus dekorasi di keraton akan dominan warna hijau tosca untuk menyesuaikan dengan bangunan dan interior keraton yang sudah pakem. Sedangkan  dekorasi di bangsal akan lebih variatif dengan kombinasi aksen warna ungu lavender.“Senada dengan warna cincin pemberian Angger (KPH Notonegoro),” ucapnya beberapa waktu lalu.

Terpisah, General Manajer Mahkota Wedding Organizer Indra Suryajaya yang didaulat menangani seluruh rangkaian upacara pernikahan keraton mengaku sudah merampungkan persiapannya hingga 50 persen. Namun, ia tidak mau berbicara banyak terkait konsep perhelatan besar ini. “Semua informasi akan disampaikan melalui website khusus yang kini tengah didesain. Ditunggu saja launchingnya,” tandasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved