Sabtu, 4 Oktober 2025

Ada Candi Budha di Tebo

Tim peneliti dari Universitas Indonesia (UI) menemukan susunan batu bata yang diperkirakan merupakan bangunan candi Budha di situs

Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNJAMBI/HANIF BURHANI
Candi Budha di Jambi 

TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Tim peneliti dari Universitas Indonesia (UI) menemukan susunan batu bata yang diperkirakan merupakan bangunan candi Budha di situs Tuo Sumay di Dusun Ulu Gedong, Desa Tuo Sumay Kecamatan Sumay Kabupaten Tebo.

Penelitian yang dilakukan dari 20-26 Agustus 2013 ini merupakan hasil kerjasama UI, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi, Balai Pelestarian Cagar Budaya Jambi dan The Society of Muaro Jambi Temple.

Penelitian yang dipimpin dr Cecep Eka Permana peneliti dari UI ini melakukan penggalian (ekskavasi) di dua gundukan tanah atau penduduk setempat menamai tanah tumbuh.

Tim peneliti terdiri dari Dr Cecep Eka Permana dari Universitas Indonesia, Engga Tathak Dari Disbudpar Jambi, Sigit Ario Nugroho dari BPCB Jambi, serta beberapa orang mahasiswa dari UI.

Gundukan tanah ini masing-masing berada di bagian depan dan di belakang. Dari ekskavasi yang dilakukan di gundukan bagian depan ditemukan adanya bangunan candi yang berukuran sekitar 11x8 meter.

"Bahannya terdiri dari batu bata putih dan batu bata merah. Bata merah digunakan untuk selasar, sedangkan warna putih diduga sebagai bangunan utamanya," sebut Cecep kepada wartawan, Rabu (28/8/2013).

Bangunan seperti itu menurutnya baru pertama kali ditemukan di Jambi. Tim peneliti sejauh ini masih belum bisa menjelaskan candi tersebut peninggalan dari kerajaan mana dan dibangun pada abad keberapa namun berdasarkan dari bentuk dan latar belakang keagamaannya diperkirakan berasal dari abad 7-12 masehi.

"Tapi dari bentuk batunya masih ada kemungkinan ada kaitannya dengan Candi Muaro Jambi," kata Cecep.

Untuk mengetahui peninggalan dari kerajaan mana dan di abad ke berapa,Cecep bilang bisa diketahui melalui prasasti dan juga melalui penelitian mendalam dengan carbon dating atau menguji melalui laboratorium.

"Kronologinya masih belum kita ketahui, biasanya itu bisa dilihat dari prasasti, tapi kita belum ketemu adanya prasasti," katanya.
Bisa jadi menurut perkiraan sementara dari para peneliti yang terdiri dari arkeolog dan ahli bahasa sanksekerta dan bahasa Jawa kuno ini bangunan candi tersebut merupakan satu di antara sisa peninggalan Kerajaan Sriwijaya.

"Dilihat dari bentuknya kemungkinan dulunya merupakan tempat peribadatan bagi penganut agama Budha," sebutnya.

Dugaan itu diperkuat dengan ditemukannya batu bata dengan sisi melengkung yang diperkirakan merupakan bagian dari susunan stupa.

Sementara untuk gundukan kedua peneliti belum dapat memperkirakan berapa ukurannya. Namun begitu pada kotak gali sisi selatan ditemukan celah pintu masuk bangunan atau gerbang dari suatu pagar.

Ditanya apakah temuan tersebut makin memperjelas teori pusat kerajaan Sriwijaya berada di Provinsi Jambi, Cecep mengatakan masih belum bisa menyimpulkan pusat kerajaan maritim terbesar di masa lalu itu berada di wilayah Jambi.

"Itu pertanyaan yang sampai sekarang masih belum bisa dijawab. Tapi yang jelas tidak masalah di mana pun letaknya yang pasti kan masih di Indonesia," bilangya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved