Sabtu, 4 Oktober 2025

Buka Bersama di Rumah Anwar Berujung Petaka

Diduga karena keracunan saat menyantap makanan dan minuman yang disajikan pada acara itu, seorang tewas

Editor: Dewi Agustina
zoom-inlihat foto Buka Bersama di Rumah Anwar Berujung Petaka
kompas.com
Ilustrasi korban keracunan

TRIBUNNEWS.COM, BATULICIN - Buka bersama di rumah Anwar (60) di Desa Mentawakan Mulia, Mentewe, Tanahbumbu (Tanbu), berujung petaka. Diduga karena keracunan saat menyantap makanan dan minuman yang disajikan pada acara itu, seorang tewas dan 90 orang lainnya dirawat di RS Husada.

Untuk mengantisipasi terjadinya tindakan main hakim sendiri, Anwar langsung ‘mengamankan diri’ di Mapolsek Mentewe.

"Dia memang mengamankan diri, tetapi bukan diamankan polisi. Dia menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan karena warga dalam keadaan kalut," ucap Kapolsek Mentewe Iptu Apriansyah.

Kondisi mengenaskan sempat dilihat Banjarmasin Post (Tribunnews.com Network) di Gedung Serbaguna Desa Mentawakan Mulia, sebelum para korban dibawa ke rumah sakit, Rabu (17/7/2013) pagi. Puluhan orang terbaring dalam kondisi lesu. Mereka ditangani petugas dari Puskesmas dan Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat. Kemasan plastik berisi cairan infus bergelantungan di bentangan tali rafia.

Salah seorang dari mereka adalah Halimah (50). Dia mengaku selang beberapa jam mengikuti buka bersama di rumah Anwar, mengalami sakit perut, mual dan pusing. Dadanya pun terasa panas serta beberapa kali harus membuang air besar.

"Saya makan es buah dan nasi kari ayam," kata dia.

Hal serupa diungkapkan Sumira (30) yang hanya bisa berbaring. "Badanku lemas, mual dan pusing-pusing," ucapnya.

Nasib lebih tragis dialami Siti Aisyah (46). Dia tewas karena terlambat mendapat perawatan medis. Kabarnya, usai dari acara itu dia menuju ke rumah anaknya. Di sana dia mengalami nasib serupa korban lain.

"Kata anaknya, dia sempat agak baik, sudah bisa bicara. Namun, setelah itu drop lagi hingga meninggal," kata Sekdes Mentawakan Mulia, Supriansyah.

Dia mengaku heran dengan banyaknya korban, tetapi tidak ada keluarga Anwar yang mengalami kejadian serupa.

"Padahal semua makan bersama, tapi anehnya keluarganya tidak ada yang sakit," ucap dia.

Sementara Kepala Dinkes Tanbu, Ambo Sakka, mengatakan sudah mengambil contoh seluruh makanan dan minuman yang disajikan pada hajatan itu. Contoh itu diperiksa di laboratorium kesehatan, Banjarmasin.

"Kami belum mengetahui hasilnya. Namun yang kami curigai ada dua yaitu kari ayam dan es buah. Gejala para korban sama, yakni mual-mual dan lemas," tegasnya.

Diungkapkan Ambo, korban diperkirakan bisa bertambah. Semula yang ditangani sebanyak 67 orang, kemudian bertambah menjadi 90 orang. Bisa saja bertambah karena jumlah undangan sebanyak 170 orang.

"Namun itu tergantung daya tahan tubuh masing-masing. Apabila daya tahan tubuhnya kurang maka akan mudah terkena sehingga korban terus bertambah," ujarnya.

Kemarin sore, para korban itu baru dibawa ke RS Husada setelah ada instruksi dari Bupati Tanbu, Mardani H Maming yang menengok mereka di Gedung Serbaguna Mentawakan Mulia.

"Kami berusaha memberikan pelayanan yang maksimal. Jangan sampai ada yang terus dirawat di gedung ini. Mereka harus ditangani di rumah sakit agar lebih efektif," ucap Mardani. (aa)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved