Minggu, 5 Oktober 2025

Banyak Pedagang Jajanan Anak Gunakan Bahan Berbahaya

Meski sosialisasi tentanga bahaya bahan-bahan berbahaya bila digunakan dalam campuran makanan dan minuman,

Editor: Hendra Gunawan
zoom-inlihat foto Banyak Pedagang Jajanan Anak Gunakan Bahan Berbahaya
Ist
Jajanan anak sekolah

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Meski sosialisasi tentanga bahaya bahan-bahan berbahaya bila digunakan dalam campuran makanan dan minuman, banyak pedagang khususnya pedagang jajanan anak-anak yang menggunakan bahan berbahaya dalam olahan panganan daganngannya. Hal ini sangat membahayakan kesehatan anak-anak yang sedang dalam masa tumbuh kembang.

Menurut Kepala BPPOM Bandung,  Supriyanto Utomo, pihaknya masih sering menemukan pengananan berupa jajanan anak-anak yang setelah mereka teliti ternyata mengandung kandungan bahan berbahaya seperti formalin, rhodamin B dan boraks. Bahan-bahan berbahaya tersebut digunakan sebagai campuran dalam jajanan seperti kudapan, mi basah, bakso, es, dan beberapa makanan serta minuman lainnya.

"Sosialisasi termasuk arahan kepada pedagang yang dagangannya terbukti mengandung bahan berbahaya sudah dan masih terus dilakukan. Tapi para pedagang ini kalau ketahuan, justru memilih pindah ke tempat lain," katanya ditemui pada acara Roadshow Sekolah Dasar 2013 Sehatnya Duniaku Menuju Generasi Emas yang Sehat dan Berkualitas di SDN Karang Pawulang, Kota Bandung, Kamis (14/3/2013).

Ia juga mengatakan, salah satu cara untuk menghindarkan agar anak-anak dari mengkonsumsi penganan yang mengandung bahan berbahaya adalah dengan bekerjasama dengan pihak sekolah. Sayangnya, sekalipun pihak sekolah selalu mengarahkan murid- murid untuk jajan di kantin sekolah, anak-anak tetap sulit untuk dikontror, terutama seusai pulang sekolah. Saat itu, biasanya anak-anak jajan di luar sekolah.

Karena itulah, seharusnya kesadaran juga yang diperlukan dari para pedagangnya untuk sama-sama menjaga kesehatan anak-anak dengan hanya menggunakan bahan-bahan yang aman serta bersih.
Ia mencontohkan, kesadaran para pedagang jajanan di sekolah sudah ditunjukkan di salah satu kabupaten di Jawa Tengah. Mereka bahkan membentuk paguyuban pedagang sekolah dengan bekerjasama dengan dinas kesehatan setempat.

"Dengan seperti ini semua pihak menyadari tentang perlunya menjamin keamanan pangan bagi anak-anak," katanya.

Sudah beberapa tahun ini Badan POM melakukan Kampanye Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS). Dan, sejak dicanangkan prosentase keamanan PJAS yang memenuhi syarat mengalami kenaikan.

Dampak aksi nasional PJAS diperkirakan dapat melindungi sekitar 1,4 juta siswa dari PJAS yang tidak aman serta sekitar 2,8 juta orangtua siswa, 85.000 guru SD, 85.000 pedagang dan 25.000 pengelola kantin telah terpapar KIE keamanan sekolah.

Di Kota Bandung, menurut Pelaksanan Tugas BBPOM Bandung, Ujang Supriatna, ada 49 SD yang akan dikunjungi Badan POM dalam rangka kampanye PJAS.

Dari hasil sampling dan pengujian produk pangan di Jabar tahun 2012 dari 1.650 sampel PJAS, baru 82,18 persen yang memenuhi syarat, sementara sisanya yakni 17,82 persen tidak memenuhi syarat.

Dari hasil sementara tiga sekolah dari kegiatan kampanye roadshow di 2013 di Bandung, sebanyak 91,18 persen memenuhi syarat dari jumlah sampel 34 produk panganan dan minuman. (tribun Jabar/tif)

baca juga:


Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved