Mahasiswa Unsika Tewas Kedinginan di Gunung Argopuro
Seorang mahasiswa Universitas Singaprabangsa (Unsika), Karawang, Jawa Barat, tewas saat melakukan pendakian ke Gunung Argopuro
TRIBUNNEWS.COM, SITUBONDO - Seorang mahasiswa Universitas Singaprabangsa (Unsika), Karawang, Jawa Barat, tewas saat melakukan pendakian ke Gunung Argopuro, Situbondo, Sabtu (9/3/2013) malam.
Korban yang diketahui bernama Fery Susanto (20), meregang nyawa karena tidak tahan kedinginan setelah diguyur hujan saat perjalanan menuju Gunung Argopuro melalui Desa Baderan, Kecamatan Sumbermalang.
"Kita bersama rombongan berangkat dari posko Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Baderan sejak pukul 06.00 WIB," ujar Rifaldi Suryono, rekan korban kepada Surya (Tribunnews Network) saat menunggu jasad korban di posko KSDA Baderan, Sabtu (9/3/2013) malam.
Pada saat melakukan pendakian ke Gunung Argopuro, korban bersama 20 orang rekannya satu kampus serta 4 orang mahasiswa Panca Marga Probolinggo. Namun baru berjalan sejauh 4 kilometer, korban yang diketahui sebagai ketua regu itu nafasnya tersengal-sengal karena kedinginan.
"Saat berangkat, korban kondisinya sangat fit dan ceria," katanya.
Mengetahui kondisinya kritis, 23 rekan korban mengurungkan niatnya melanjutkan pendakian ke Puncak Gunung Argopuro. Dengan menggunakan peralatan seadanya, korban digotong dengan tandu untuk dievakuasi ke posko.
"Baru 15 menit berjalan turun, korban sudah meninggal," jelas mahasiswa yang satu kampus dengan korban.
Sebelum korban menghembuskan nafas terakhirnya, korban sempat memanggil-manggil nama ibunya serta berbicara jika dirinya akan mati.
"Semua teman-teman sudah panik dan langsung menghubungi pihak petugas KSDA untuk meminta bantuan," kata Rifaldi.
Rahmayanti teman korban yang lain mengaku dia tidak mengetahui secara pasti kondisi korban saat akan meninggal, karena saat itu posisinya agak berjauhan dengan korban.
"Dak tahu pak, saya tahunya korban sudah meninggal," ujar Rahmayanti mahasiswi Unsika ini.
Sementara itu, Suryadi petugas KSDA Baderan mengatakan, pada saat menerima laporan dari mahasiwa pencinta alam sekitar pukul 15.45 WIB, pihak KSDA langsung melaporkan ke Polsek setempat.
Usai melapor kepada kepolisian, petugas KSDA bersama masyarakat setempat menyusul ke lokasi para mahasiswa untuk mengevakuasi korban di lereng Gunung Argopuro. Sedangkan 23 mahasiswa lainnya, juga langsung dievakuasi oleh komuitas pencinta motor tril ke posko.
"Kondisi 23 mahasiswa semuanya masih baik," ujar Suryadi.
Untuk memastikan penyebab kematiannya, jasad korban dibawa ke Puskesmas Sumbermalang untuk dilakukan otopsi.
"Dari hasil otopsi yang kami lakukan, tidak ada kelainan apapun di tubuh korban. Untuk sementara korban meninggal karena kedinginan," ujar Basuki, tim medis Puskesmas Sumbermalang.
Usai menjalani otopsi, jasad korban langsung dibawa ke Karawang dengan mobil ambulan milik RSUD Abdoer Rachem Situbondo untuk diserahkan kepada pihak kampus dan keluarganya untuk dimakamkan.