Pemilihan Gubernur Sumut
LSI: Gatot Pujo-Tengku Ery Menang Satu Putaran
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) dan Jaringan Isu Publik (JIP) merilis melalui Quick Count pemilihan Gubernur Sumut, Kamis (7/3/2013), pasangan Gatot
Laporan Wartawan Tribun Medan, Adol Frian Rumaijuk
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) dan Jaringan Isu Publik (JIP) merilis melalui Quick Count pemilihan Gubernur Sumut, Kamis (7/3/2013), pasangan Gatot Pujo Nugroho-Tengku Ery Nuryadi (Ganteng) menang satu putaran dengan perolehan suara 32,05 persen.
Dijelaskan Manager Riset LSI, Setia Darma dalam Conferensi Perss di Grand Antares Medan, dari tiga dapil yang ada di Sumut memberikan dukungan kepada pasangan Ganteng di dua dapil. Yaitu dapil I menyumbang 36,19 persen, dan dapil III menyumbang 35,88 persen.
"Hal ini yang memberikan lonjakan suara pasangan Ganteng ini," ujarnya.
Disampaikannya, menjadi alasan pihaknya menyatakan satu putaran adalah perolehan suara yang telah diatas 30 persen. Sementara sampling error ± 1 persen, sehingga perolehan suara 32,05 persen adalah angka posisi aman untuk satu putaran.
"Akurasi quick count selama ini, belum pernah meleset terlalu jauh. Kalau survey sudah pernah, namun masih bisa dijelaskan," ujarnya.
Menurut Setia Darma, kuda hitam yang sempat diprediksikan adalah pasangan Amri Tambunan-Rustam Effendi Nainggolan, justru diambil alih oleh pasangan Effendi Simbolon-Djumiran Abdi, yang menduduki jumlah suara terbanyak kedua 26,87 persen sementara Amri-RE hanya 12,46 persen.
Ada dua faktor yang diprediksi menjadi penyebab hal ini. Yang pertama adalah rendahnya tingkat partisipasi pemilih dengan surat suara sah 47,42 persen, dengan data sampel yang masuk 98,92 persen. Dan faktor kedua adalah pemilih pemilih ESJA dinilai militan. Sebab, meski dari awal diprediksikan jumlah dukungan rendah justru naik drastis dengan tingkat partisipasi pemilih serendah itu.
Sedangkan pasangan Gus Irawan Pasaribu-Soekirman justru jatuh, 19,48 persen, dari perkiraan survei yang dilakukan menjelang pemilihan gubernur Sumut yang relatif mendapat dukungan lebih banyak.
"Itulah bedanya survei dengan quick count. Dimana survei merupakan opini responden, dan quick count adalah data riil di lapangan," ujarnya.(afr/tribun-medan.com)