Sering Diancam, Perawat dan Dokter RSD Moh. Anwar Sumenep Mogok
Kami meminta pihak managemen rumah sakit menjamin keselamatan semua karyawan yang bekerja di rumah sakit ini,
Laporan dari Muhammad Rivai wartawan surya
TRIBUNNEWS.COM,SUMENEP - Tak kuat dengan seringnya perawat dan dokter yang mendapat intimidasi dan pemukulan dari keluarga pasien, puluhan tenaga medis dan dokter RSD Moh. Anwar, Sumenep, Jawa Timur demo ke managemen rumah sakit hingga mogok kerja, Kamis (28/02/2013).
Para tenaga medis dan dokter menuntut adanya jaminan keamanan dari pihak managemen rumah sakit, sebab sudah beberapa kali terjadi intimidasi dan bahkan pemukulan dari keluarga pasien terhadap perawat dan dokter yang sedang piket rumah sakit, utamanya yang kerja di zaal interna.
Akibat aksi demo puluhan perawat dan dokter, pelayanan rumah sakit RSD Moh. Anwar lumpuh selama dua jam.
Para perawat dan dokter meminta agar managemen rumah sakit menjamin keamanan mereka dalam menjalankan tugas, dan mereka mengancam akan tidak bekerja bilamana jaminan itu belum ada. Karena mereka merasa nyawanya terancam.
Sri Astutik salah satu koordinatot aksi yang juga perawat rumah sakit mengatakan, selama sudah ada sekitar tiga kali kejadian pemukulan yang dilakukan oleh keluarga pasien terhadap para perawat. Padahal tak satupun kesalahan yang dilakukan oleh perawat cuma karena tidak paham prosedur penanganan pasien hingga mereka tega memukul perawat.
“Kami meminta pihak managemen rumah sakit menjamin keselamatan semua karyawan yang bekerja di rumah sakit ini, karena bukan hanya satu kali kami mendapatkan intimidasi dari keluarga pasien, kejadian kemaren sudah yang ke sekian kalinya," ujar Sri Astutik.
Akibat demo yang dilakukan puluhan perawat dan dokter ini, pelayanan di zall interna RSUD Sumenep sempat terganggu selama dua jam. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,pihak rumah sakit mendatangkan puluhan petugas kepolisian Resort Sumenep dibantu Satpol PP ke lokasi kejadian.
Satu hari sebelumnya terjadi insiden pemukulan dan intimidasi oleh salah seorang keluarga pasien, terhadap perawat dan dokter yang sedang piket di zaal internis atau penyakit dalam. insiden tersebut diduga akibat tidak puasnya keluarga pasien terhadap pelayanan rumah sakit.