Aksi Oknum TNI AL Ini Berakhir di POMAL
Dugaan keterlibatan Mu, oknum TNI AL dalam kasus penimbunan solar berujung ke Polisi Militer Angkatan Laut
TANJUNGPINANG, TRIBUN- Dugaan keterlibatan Mu, oknum TNI AL dalam kasus penimbunan solar berujung ke Polisi Militer Angkatan Laut (POMAL). Letkol Adi H Komandan POM TNI AL Tanjungpinang menegaskan tidak menutupi-nutupi kasus ini, bahkan ia akan menindak tegas anggotanya yang digrebek pihak kepolisian, Jumat (15/2/2013) lalu.
"Kami akan tindak lanjut. Karena dia sudah melakukan kesalahan maka dia akan ditindak sesuai dengan ketentuan yang berlaku," kata Adi kepada Tribun Minggu (17/2/2013), ketika dimintai tanggapan atas ketelibatan oknum TNI tersebut.
Mu digrebek kepolisian saat memindahkan ratusan liter BBM subsidi jenis Solar dari dalam tanki mobil nya yang sudah dimodifikasi ke dalam sejumlah jerigen bermuatan 50 liter, di sebuah rumah jalan Pembakaran Mayat Km 8 Atas Tanjungpinang sekitar pukul 18.00 WIB. Bahan bakar ini diisinya dari dari SPBU Batu 10 dengan menggunakan mobil Isuzu Panther BP 1070 BK yang tankinya sudah dimodifikasi.
Berdasarkan informasi,mobil milik Mu tersebut mengisi bahan bakar di SPBU Batu 10 dan membawanya ke KM 8, di jalan pembakaran Mayat arah Tanjungpinang. Di situlah Mu memindahkan bahan bakar itu ke sejumlah jerigen. Pada saat itu pula, sejumlah anggota polisi sudah yang memantaunya langsung melakukan penggerebekan dan menghentikan aktivitasnya tersebut.
Setelah melakukan penggerebekan tersebut, polisi langsung membawa mobil tersebut dengan tanki yang sudah dimodifikasi serta 7 jerigen bermuatan 50 liter Solar ke Mapolsek Tanjungpinang Timur. Kasubag Humas Polres Tanjungpinang AKP Wisnu Edhi Sadono mengatakan, penanganan kasus sudah di pihak Pomal.
"Ia tadi ada penggerebekan oleh masyarakat, memang masyarakat memberitahukannya kepada pihak kepolisian, setelah polisi sampai disana sudah ada anggota Pomal. Dan sekarang yang menangani kasus ini adalah pihak Pomal, kalau mau konfirmasi kesana saja," ucap Wisnu
Walikota Tanjungpinang Lis Darmansyah mengatakan, ada yang salah dalam hal ini, mengapa setiap yang berbau dengan minyak subsidi selalu langka. "Jika kita benar benar mencermati minyak subsidi dan non subsidi ini sangat berbeda. Jika mau menyelesaikannya mari kita sama sama melakukan razia dengan para pihak penegak hukum," ucap Lis.
Lis menambahkan, kelangkaan minyak ini setiap tahunnya akan seperti ini terus di kota Tanjungpinang jika mata rantai pemain solar ini tidak diputus dipastikan akan seperti ini terus kedepannya.
Dikatakan pemain solar ini adalah Oknum TNI, Lis menjawab, disini kita tidak melihat siapa pemainnya. Siapa pun dia harus diberantas, karena menurut Lis siapapun yang melakukannya yang dirugikan adalah masyarakat. "Jika oknum TNI yang melakukannya kita laporkan saja kepada atasannya. Siapapun mereka yang bermain yang pastinya merugikan masyarakat. Mari kita sama sama melakukan tindakan agar kejadian seperti ini tidak terjadi dikemudian hari," tutup Lis.
Keterlibatan oknum aparat dalam penimbunan bahan bakar minyak (BBM) berjenis solar ternyata sudah diketahui pengelola Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) tertentu. Namun, pihak SPBU tidak bisa berbuat banyak selain memahami saja ulah oknum ini.
"Kami tahu tetapi kami bisa buat apa apa. Anggota sekuriti kami pernah dipukul hanya karena hal ini," aku Rustam, Ketua Hiswana Migas kota Tanjungpinang, beberapa waktu lalu.
Karena tidak mau mengambil risiko, Rustam yang juga pemilik SPBU Batu 10 itu mengaku hanya membiarkan saja oknum oknum tersebut mengisi bahan bakar di SPBU. Namun, dia selalu berharap agar aparat keamanan dan pemerintah daerah bisa menanggapi fenomena ini serta mengambil tindakan secara tepat.
"Kami agar tenang dengan adanya kebijakan baru terkait pengawasan secara bersama sama terhadap BBM ini. Kami minta supaya di setiap SPBU itu ada anggota yang berjaga," ujar Rustam memberikan anjuran. (Tribun Batam/koe/tom)
Baca juga: