Minggu, 5 Oktober 2025

Susi Air Utamakan Angkut Penumpang

Kita utamakan penumpang. Sehingga, misalkan pilot meminta muatan dikurangi 20 Kg,

Editor: Budi Prasetyo
zoom-inlihat foto Susi Air Utamakan Angkut Penumpang
NET
Salah satu pesawat milik maskapai Susi Air.

Laporan Tribun KAltim, Rafan A Dwinanto

TRIBUNNEWS.COM  SAMARINDA,  - Panjang runway di bandara-bandara perintis di Kaltim sangat berpengaruh dengan bobot muatan pesawat. Demikian diungkapkan District Manager Susi Air Samarinda, Lucky Wulandani, Senin (21/1/2013).

Khusus rute penerbangan dari Samarinda-Long Ampung, kapasitas muatan dibatasi diangka 1.000 kg. "Jadi muatan itu sangat berpengaruh dengan panjang landasan. Kaitannya dengan take off, dan landing pesawat. Misalnya panjang runway 1.200 meter, itu bobot maksimum muatannya ada. Seperti di Bandara Data Dawai, itu maksimum bobot muatan tak boleh lebih dari 5.00 kg," beber Lucky.

Seluruh maskapai yang melayani penerbangan perintis di pedalaman dan perbatasan Kaltim selalu menerapkan timbang badan bagi penumpang dan bagasi. "Semuanya ditimbang. Jadi semua maskapai punya data maksimum muatan yang diangkut," jelas Lucky.

Lucki mengungkapkan, Susi Air lebih mengutamakan mengangkut penumpang terlebih dulu jika terjadi kelebihan muatan. Biasanya, pilot lah yang berhak mengurangi jumlah muatan pesawat. "Kita utamakan penumpang. Sehingga, misalkan pilot meminta muatan dikurangi 20 Kg, maka yang kita turunkan adalah bagasi seperti yang diminta pilot," katanya lagi.

Sementara, bagasi yang diturunkan tersebut akan diangkut pada penerbangan selanjutnya. "Biasanya diangkut di penerbangan esok harinya. Karena kapasitas muatan ini demi safety (keselamatan) penumpang juga," ungkap Lucky.

Untuk penerbangan besubsidi, tiap penumpang mendapatkan jatah bagasi 10 Kg. Setiap over bagasi dikenakan Rp 12.500 per kg untuk penerbangan subsidi, dan Rp 30.000 untuk penerbangan regular. "Kalau harga tiket regelar itu antara Rp 1,5 sampai 1,7 juta," kata Lucky.

2013 ini, kata Lucky, pihak Susi Air berencana menempatkan armada di Samarinda. Pasalnya, saat ini delapan armada yang dimiliki Susi Air ditempatkan terpencar di Kaltim.

"Iya, kita punya delapan armada. Tapi tidak ada yang standby di Samarinda. Standbynya di Balikpapan 4, di Malinau juga di Tarakan," beber Lucky.

Baca  Juga  :

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved