Pemilihan Gubernur Jatim
PDIP Siap Lawan Pakde Karwo- Gus Ipul
mereka menyatakan siap bertanding melawan KarSa jilid II.
TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Bersatunya kembali duet pasangan incumbent Soekarwo - Saifullah Yusuf (KarSa) maju Pilgub 2013, tak membuat PDI Perjuangan gentar. Bahkan, mereka menyatakan siap bertanding melawan KarSa jilid II.
"Yang jelas, dalam Pilgub Jatim nanti, PDI Perjuangan pasti mengusung calon sendiri. Dan ini saya jamin satu juta persen," tegas Wakil Ketua Bidang Politik dan Hubungan Antar Lembaga DPD PDI Perjuangan Jatim, Suhandoyo, Minggu (20/1/2013).
Karena sudah bertekad mengusung calon sendiri, mesti partai lain ramai-ramai merapat dan bergabung mendukung pasangan KarSa jili II, PDI Perjuangan, kata Suhandoyo, tidak tertarik untuk ikut bergabung.
"Kami tidak akan ke jilid-jilid itu. PDI Perjuangan siap bertarung dan memenangkan Pilgub Jatim," tandas politisi asal Lamongan ini.
Dengan 17 kursi di DPRD Jatim, PDI Perjuangan sudah dapat mengusung cagub sendiri. Meski demikian, partainya, kata Suhandoyo membuka pintu lebar-lebar kepada partai lain untuk berkoalisi melawan incumbent.
Dia menyebut PKB, yang hingga kini belum menentukan pilihan. Jika partai yang didirikan Gus Dur tersebut ingin berkoalisi, PDI Perjuangan pasti akan menerimanya.
"Kalau PKB gabung tidak apa-apa, malah bagus. Karena pasangan yang kita gandeng nanti pasti berasal dari eksternal (di luar PDIP)," imbuhnya.
Untuk dapat menang dalam Pilgub Jatim 2013, partainya, lanjut Suhandoyo sudah banyak mencatat kesalahan masa lalu yang tidak diantisipasi. Yakni, melakukan pengamanan hingga di tiap tempat pemungutan suara (TPS).
"Nanti dari sekitar 70 ribu TPS, masing TPS kita akan menempatkan dua sampai lima orang satgas terlatih untuk pengamanan," tegasnya.
Sekertaris DPD PDI Perjuangan Jatim, Kusnadi menambahkan keseriusan partainya bertarung dalam Pilgub 2013 ditunjukkan dengan mengirimkan enam kader terbaiknya sebagai cagub ke DPP.
Nama itu, Pramono Anung, Djarot Syaiful Hidayat, Bambang Dwi Hartono, HM Buchori, MH Said Abdullah dan Suhandoyo.
"Kita menyerahkan sepenuhnya kepada DPP, siapa diantara enam nama tersebut yang akan diberi rekomendasi," tegas Kusnadi.