Jumat, 3 Oktober 2025

Bayi Kembar Tewas di Ember, Ini Keterangan Ibunya

Keterangan ibu bayi kembar berusia enam bulan yang tewas di dalam ember ini mencurigakan

Editor: Dahlan Dahi
zoom-inlihat foto Bayi Kembar Tewas di Ember, Ini Keterangan Ibunya
TRIBUN MANADO
Ember cucian tempat meninggalnya bayi kembar berusia enam bulan di Manado, Sulawesi Utara.

Alo menurut Miracle kemudian membuka pintu memakai sapu. Alo tidak menemukan ada orang lain. Tapi ia melihat jasad bayi yang dikiranya boneka. "Om Alo pertama bilang popi (boneka). Ternyata setelah dilihat Ralfa dan Raldo, "ujar Miracle.

Miracle kemudian berusaha menghubungi ibunya lewat nomornya Leny. Tapi nomor Novi  saat itu tidak aktif.

Miracle menambahkan satu cerita yang  berasal dari Vaniro (8), tetangga sebelah rumah. Menurutnya, Vaniro melihat dua orang bertopeng hitam dan berbaju hitam lewat di genteng rumah mereka yang memang saling berhubungan dengan rumahnya Miracle.

Saat itu Vaniro ada di dalam kamarnya.  Akan tetapi, Vaniro seperti tidak ditemukan di tempat kejadian.

Alo juga membenarkan kronologi yang dikatakan Miracle. Menurutnya, ia memakai sapu karena ingin memiliki alat membela diri ketika diserang. Ia mengira  memang ada penjahat dalam toilet.

"Setelah saya dorong pakai sapu tidak ada orang di dalam. Saya sempat mengira boneka. Saya mundur dan saya sadar itu bayi dan langsung melihat mereka. Mereka sudah tewas tenggelam dengan posisi saling membelakangi," ujar Alo.

Alo tidak tahu siapa yang menghubungi polisi. Tapi kemudian polisi sudah datang. Mereka tidak berani mengotak-atik posisi bayi sebelum polisi datang.

Polisi kemudian memberikan pemeriksaan awal kepada Novi. Ketika dikonfrontir dengan pertanyaan jauhnya posisi jalan yang harus ia lewati padahal waktu keluar hanya satu jam, Novi kemudian menganti tempat yang ia tuju. Ia mengatakan pergi ke Fresh Mart Winangun dan kemudian pergi ke Multi Mart Ranotana.

Saat ditanya pula barang bukti susu yang ia beli, Novi katanya urung membeli karena telah mendengar kabar kematian putranya. Ia sempat antre di kasir nomor tiga Multi Mart Ranotana. Ia kemudian menambahkan satu makanan bayi, minyak telon dan pampers dalam daftar pembelian. Bukan hanya susu dalam keterangan pertama.

Polisi kemudian langsung menuju tempat kejadian. Leny membenarkan nomornya Novi tidak aktif ketika dihubungi. Hanya memang Novi mengaku nomornya aktif karena dihubungi David Wurangian.

Polisi kemudian memanggil saksi dan kronologi yang dikatakan saksi benar seperti itu.

Mereka memeriksa lantai dua untuk melihat adanya dugaan perampokan karena hanya menjadi satu-satunya jalan. Tapi beberapa jendela tampak aman. Bahkan sisa-sisa jaring laba-laba masih menempel di jendela.

Susu yang ada di atas dispenser kamarnya Novi sudah habis tidak seperti saat awal polisi datang.  Di foto polisi ditemukan botol susu hanya tinggal satu di atas kasur. Botol yang lain ada di atas rak dekat kasur dan botol yang ketiga ada di dalam kamarnya Novi.

Polisi kemudian memeriksa CCTV yang ada di Multi Mart Ranotana. Rekaman berdurasi dua jam itu tidak menemukan satupun bayangan Novi yang katanya ada di kasir ketiga. Novi  kemudian mengatakan memang tidak ke situ dan hanya ada di luar ketika dikonfrontasi di kantor polisi.

Tempat terakhir yang dikunjungi ialah rumah sakit. Tampak kedua bayi sudah kaku di tempat pemulasaran jenazah. Dari hidung keduanya keluar cairan dan salah satu bayi tampak ada air yang meleleh dari matanya. Semua yang hadir di situ termasuk perawat tampak kagum dengan anak-anak yang lucu itu. Keduanya masih menunggu kepastian otopsi.

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved