Jumat, 3 Oktober 2025

HUT GAM Diperingati di Makam Teuku Cik Ditiro

merayakan ulang tahun GAM, di makam Teuku Cik Ditiro

Editor: Budi Prasetyo
zoom-inlihat foto HUT GAM Diperingati di Makam Teuku Cik Ditiro
IST
Hasan Tiro salah satu tokoh penderi Gerakan Aceh Merdeka (GAM) merupakan ketrunuan dari pahlawan Nasional Teuku Tjik Ditiro

TRIBUNNEWS.COM  BANDA ACEH, - Mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka yang kini bernaung dalam Komite Peralihan Aceh (KPA) dan Partai Aceh merayakan ulang tahun GAM, di makam Teuku Cik Ditiro, Desa Meureu, Kabupaten Aceh Besar, Selasa (4/12/2012). 4 Desember diperingati sebagai hari lahirnya GAM yang dimotori oleh Hasan Tiro sejak tahun 1976 lalu.

Tak jauh berbeda dari peringatan tahun lalu, peringatan tahun ini juga dilakukan dengan sederhana, dengan berdoa dan kenduri bersama masyarakat dan anak yatim.

Awalnya, akibat tidak puas dengan Pemerintahan Indonesia, tahun 1976, almarhum Hasan Tiro memimpin pemberontakan dan menuntut kemerdekaan Aceh. Namun, seiring berjalannya waktu, keduanya pihak, yakni pihak GAM dan Pemerintah Indonesia menempuh jalan dalam  dan menghasilkan kesepakan untuk perdamaian Aceh. Kesepakatan tersebut dikenal dengan sebutan MoU Helsinky, karena kesepakatan perdamaian tersebut ditanda tangani di kota Hhelsinki, Swedia.

Hadir dalam peringatan milad GAM tersebut, Wakil Gubernur Aceh Muzakkir Manaf dan Ketua DPR Aceh Hasbi Abdullah. Dalam sambutannya, Muzakkir Manaf menyatakan perdamaian Aceh bukanlah milik sekelompok rakyat Aceh, melainkan milik semua masyarakat Aceh yang wajib dijaga bersama hingga akhir zaman.

Sementara itu, Ketua Panitia peringatan HUT, Mukhlis Basyah, mengatakan, perayaan tahun ini tak jauh beda dari tahun lalu. "Peringatan milad GAM ke-36 ini Komite Peralihan Aceh dan Partai Aceh merayakannya dengan berdoa dan makan bersama dengan masyarakat serta anak yatim, panitia juga memberi santunan untuk anak yatim di seluruh kabupaten Aceh Besar," ujar Mukhlis Basyah yang juga Bupati Aceh Besar ini.

Selain itu, tambahnya, peringatan ini juga untuk terus mengenang sejarah bagaimana sulitnya meraih satu kondisi yang damai dengan pengorbanan yang sangat besar. "Semua masyarakat terutama generasi muda harus memahami sejarah ini, dengan peringatan tahunan ini lah kita berupaya terus untuk menjaga sejarah," katanya.

Peringatan yang sama tidak hanya dilakukan di Kabupaten Aceh Besar melainkan juga dilakukan di hampir semua kabupaten di Aceh. Aparat keamanan pun disiagakan untuk menjaga keamanan di seluruh wilayah. Polisi dan pemerintah juga melarang adanya pengibaran bendera bulan bintang milik GAM.

Baca  Juga  :

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved