Pemilihan Gubernur Jatim
PKB Usung Khofifah-Gus Ipul
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan mengusung duet Khofifah Indar Parawansa dan Syaifullah Yusuf (Gus Ipul) saat pemilihan Gubernur
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan mengusung duet Khofifah Indar Parawansa dan Syaifullah Yusuf (Gus Ipul) saat pemilihan Gubernur Jawa Timur 2013 mendatang.
Kebijakan ini merupakan bentuk penghormatan kepada sosok yang telah berjasa membesarkan partai.
“Saya kira menjadi kewajiban bagi partai, terutama di basis utama di Jatim, untuk mengantarkan kader terbaik sebagai gubernur, kita akan mengerahkan semua potensi yang ada sebagai bentuk penghargaan khusus bagi perjuangan mereka selama ini,” ujar Sekretaris Jenderal DPP PKB H Imam Nahrawi di Jakarta, Sabtu (24/11/2012).
Khofifah maupun Gus Ipul kata Imam merupakan putra-putri terbaik PKB yang selama ini mengabdi di luar struktur partai. Setelah tugasnya di struktur partai paripurna, keduanya kemudian malang melintang di berbagai organisasi.
Diantaranya, Muslimat NU, Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin), GP Ansor, dan Wakil Gubernur Jawa Timur.
“Khofifah pernah menjadi Ketua Lembaga Pemenangan Pemilu DPP PKB pada tahun 2004. Kemudian Gus Ipul juga pernah pernah jadi Sekjen DPP PKB. Tentu setelah selesai tugas-tugas kepartaian secara struktural, mereka mengemban posisi di pos-pos lain seperti Muslimat NU dan Ansor,” ujarnya.
Keputusan PKB mengusung Khofifah dan Gus Ipul lanjut Imam Nahrawi, sejatinya telah dilakukan sejak lama. Tujuannya, untuk mengembalikan kejayaan partai, terutama di Jawa Timur. Selain itu, semua pengurus dan kader juga sepakat bahwa sudah waktunya tokoh NU dan PKB memimpin di Jawa Timur.
“Dari awal Ketum (Muhaimin Iskandar) sudah menyampaikan bahwa posisi PKB akan mengusung kader sendiri,” tegas Imam Nahrawi.
Penjaringan dua nama di atas, menurut Imam, juga telah melalui proses panjang. Setelah melakukan seleksi internal, PKB lantas mengkomunikasikan pilihannya kepada pengurus Nahdlatul Ulama, kalangan pesantren, tokoh masyarakat, dan ulama-ulama di Jawa Timur.
Hasilnya, semua pihak yang diajak berembuk setuju dengan pilihan ini.
Sebelum dideklarasikan kata Imam, kedua pasangan kandidat gubernur tersebut akan terlebih dahulu dilakukan survey di internal partai guna mengukur tingkat popularitas dan elektabilitas.
“Dari dua nama ini kami akan melakukan survei internal untuk mengukur popularitas dan elektabilitasnya,” katanya.
Meski mengusung kader sendiri, PKB menurut Imam tidak tertutup kemungkinan membuka koalisi dengan partai lain seperti Partai Demokrat ataupun PDIP.
“Tentu kita akan berkoalisi dengan partai lain, kita akan koalisi dengan siapa? Akan kita lihat perkembangan lebih lanjut, bisa dengan PDIP atau Demokrat,” kata Imam.
Klik: