BMI Jatim Berharap PDIP Tidak Mencalonkan Khofifah

TRIBUNNEWS.COM, PROBOLINGGO- Ketua Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) PDIP Jawa Timur, HM Buchori, berharap PDIP tidak mengusung Khofifah Indar Parawansa sebagai calon gubernur Jawa Timur pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2013 mendatang. Padahal, Khofifah yang merupakan Ketua Umum Muslimat Nu itu dianggap sosok kuat yang bisa menandingi petahana Soekarwo. Apa yang membuat Buchori kecewa pada Khofifah?

"Pada Pilgub Jatim 2008, PDIP mati-matian memenangkan Khofifah. Tapi pada Pilpres 2009 lalu, Khofifah malah tidak mendukung Ibu Megawati Sokearnoputri. Saya kecewa padanya. Padahal pula, pada Pilgub 2008 lalu, saya dan rekan-rekan berdarah-darah memenangkannya hingga putaran ketiga," ujarnya, Selasa (20/11/2012).

Bukankan Khofifah warga NU? "Iya, betul. Tapi ada warga NU lain yang juga kuat dan berpotensi memenangkan Pilgub 2013, yakni Wakil Gubernur Saifullah Yusuf. Kader dan simpatisan PDIP di Jawa Timur ini mayoritas nahdliyin dan nasionalis," jelas Wali Kota Probolinggo ini.

"Kami berharap, calon gubernur dari PDIP adalah dari kalangan nahdliyin. Sudah saatnya Gubernur Jatim adalah warga NU. Gus Ipul sendiri adalah wakil ketua PBNU. Dia kader NU tulen, dan tidak punya cacat pada PDIP," tandas Buchori yang juga kader NU ini.

Buchori yakin, jika PDIP mengusung Gus Ipul sebagai calon gubernur, partai NU akan bergabung. Meski sesungguhnya, PDIP tidak wajib berkoalisi dengan partai lain karena sudah bisa mengusung calon sendiri dengan 17 kursi di DPRD Jatim. Untuk mengusung calon, partai atau koalisi partai minimal memiliki 15 kursi.

Dengan begitu, tidak hanya Khofifah yang digadang-gadang akan diberangkatkan PDIP. Gus Ipul, kata Buchori, masuk dalam radar PDIP yang layak jual dan berpotensi memenangkan Pilgub. "Tentang siapa yang akan menjadi cawagubnya, lihat saja perkembangan politik nanti. Yang jelas, Gus Ipul punya peluang diberangkatkan PDIP," tegas Buchori yang juga pengurus DPD PDIP Jatim ini.