13 Rumah dan Sekolah Ambruk Diterjang Puting Beliung
“Sekolah terpaksa kita liburkan dan para siswa kita ajak kerja bakti,” kata Sahri Romdoni, Kepala Sekolah SMP Islam Nurul Ulum.

TRIBUNNEWS.COM,BOJONEGORO – SMP Islam Nurul Ulum di Desa Leran, Kecamatan Kalitidu, Bojonegoro terpaksa meliburkan kegiatan belajar mengajar menyusul rusaknya beberapa kelas setelah disapu angin. Para siswapun diajak kerja bakti untuk memperbaiki kelas-kelas yang rusak, Senin (5/11/2012).
Gedung sekolah memang mengalami beberapa kerusakan akibat peristiwa ini. Terutama di bagian atapnya. Dan terhitung ada dua ruang kelas rusak parah di bagian atap dan plafon kelas yang jebol karena tertimpa genting runtuh akibat angin kencang mengamuk.
“Sekolah terpaksa kita liburkan dan para siswa kita ajak kerja bakti,” kata Sahri Romdoni, Kepala Sekolah SMP Islam Nurul Ulum.
Menurutnya, Puting Beliung menerjang pada, Minggu (4/11/2012) malam setelah hujan bercampur angin datang sejak Minggu sore. Selain sekolahan ini, angin kencang juga menerjang sebuah mushola di Desa Leran.
Dan pada waktu yang hampir bersamaan, bencana serupa juga terjadi di beberapa wilayah di Kabupaten Bojonegoro. Data di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro menyebutkan, ada 13 rumah hancur akibat amukan angin. 13 rumah itu berada di Kecamatan Kepohbaru, Purwosari, Kalitidu, dan Kecamatan Balen.
Di Kecamatan Kepohbaru, terhitung ada 6 rumah warga yang roboh diterjang beliung. Yakni rumah milik Mariman, Agus, Suyut, Sunaji, Torik yang semuanya berada di Desa Balungdowo. Selain itu, sebuah rumah milik Surati di Desa Brangkal juga ambruk dihempaskan angin.
Rumah milik Surat (60) di Desa/Kecamatan Purwosari juga ambruk akibat angin kencang yang datang berputar-putar bersamaan dengan hujan. Dan empat rumah roboh akibat peristiwa serupa terjadi di Desa Leran, Kecamatan Kalitidu. Yakni rumah milik Sukisno, Suparmo, Mahwadi dan rumah milik Joyo Agung yang semuanya berada di Desa Leran.
Dan di Kecamatan Balen, ada dua rumah menyusul jadi korban amukan angin kencang. Adalah rumah milik Jumain dan Jayen di Desa Kedungdowo yang juga hancur setelah diterjang angin kencang.
“Ada 13 rumah yang menjadi korban peristiwa ini. Karena itu, kita menghimbau kepada semua masyarakat untuk selalu waspada. Sebaiknya saat hujan bercampur angin datang, warga berada di pintu rumah supaya cepat untuk menyelamatkan diri ketika sewaktu-waktu puting beliung menerjang,” kata Kasianto, Kepala BPBD Bojonegoro.
Dijelaskan, warga yang tempat tinggalnya hancur setelah menjadi korban puting beliung bakal mendapat bantuan dari pemerintah. Masing-masing korban bakal menerima bantuan uang tunai sebesar Rp 5 juta dan bantuan sembako.