Sabtu, 4 Oktober 2025

TKW Blitar Tewas di Malaysia

"Tak tahunya, saat ini ibu pulang dengan tinggal nama," terangnya.

zoom-inlihat foto TKW Blitar Tewas di Malaysia
surya/Imam taufiq
Foto kenangan saat korban masih hidup

TRIBUNNEWS.COM,BLITAR - Suasana duka menyelimuti pemakaman jenazah Purwati (44), tenaga kerja wanita (TKW) yang tewas di Malaysia.

Saat jenazah itu diberangkatkan dari rumah, di Jl Semeru, Kelurahan Kauman, Kecamatan Kepanjen Kidul, Kota Blitar, Jumat (12/10/2012) siang, Yufinariswari (21), anak tunggal korban, langsung pingsan.

"Sejak jenazah ibunya tiba di rumah duka tadi pagi sekitar pukul 03.00 WIB,  ia terus menangis dan sesekali tak sadarkan diri. Maklum, sejak kecil ia ditinggal ibunya kerja ke Malaysia. Sedang bapaknya sudah lama tiada (meninggal dunia). Selama di Malaysia sekitar 10 tahun, korban hanya pulang sekali dan juga jarang telepon ke rumah," tutur Yaumi, adik kandung korban.

Yufi--panggilan Yufinariswati--menuturkan, kabar kematian ibunya itu diterima dirinya sendiri, Rabu (9/10) malam sekitar pukul 21.00 WIB. Saat itu, ia ditelepon seorang wanita yang mengaku majikan ibunya. Wanita itu memberi tahu kalau korban meninggal mendadak di rumahnya, Rabu (9/10) siang sekitar pukul 12.00 WIB karena diduga kena serangan jantung dan mayatnya lagi diurus kepulangannya. Mendengar kabar duka itu, Yufi langsung menjerit sejadi-jadinya hingga mengundang saudara dan tetangganya berdatangan.

"Wanita itu mengatakan, bahwa saudara Purwati meninggal dunia siang tadi sekitar pukul 12.00 WIB, di rumah tempatnya bekerja akibat penyumbanatan pembulu darah," ujar Yufi.

Cuma yang jadi pertanyaannya, selama ini ibunya tak pernah mengeluh apalagi sakit-sakitan. Sementara, keluarganya tak ada yang punya riwayat menderita penyakit seperti itu. Yufi menceritakan, ibunya berangkat jadi TKW ke Malaysia itu sehabis bapaknya meninggal dunia 2001. Demi ingin membesarkan dirinya, setahun sehabis kematian bapaknya, ibunya berangkat ke Malaysia, dengan melalui perusahaan penggerah tenaga kerja yang beralamatkan di Surabaya. Hingga tahun 2012 atau 10 tahun jadi TKW di negeri jiran, ibunya yang bekerja sebagai PRT itu baru sekali pulang yakni tahun 2005.

"Tak tahunya, saat ini ibu pulang dengan tinggal nama," terangnya.

Yaumi (40), adik korban, mengatakan, meski kematian kakaknya dikatakan akibat serangan jantung, namun ia tak percaya begitu saja. Sehabis ketujuh harinya nanti, ia berencana mendatangi PT Duta Mandala Putra, di Surabaya, yang memberangkatkan korban ke Malaysia. Tujuannya, untuk menanyakan penyebab pasti kematian kakaknya itu.

"Ya, wajar kan kalau keluarga curiga karena kita kan nggak ada yang tahu. Bila nanti ada dugaan tak wajar, ya kami akan menuntut pertanggungjawaban," ungkapnya.

AKP Ali Rahmat, Kapolsek Kepanjen Kidul, mengatakan, pihaknya sudah mendengar kalau ada TKW tewas di Malaysia. Namun, ia mengaku belum mendapat kabar soal penyebabnya.
"Bila pihak keluarga mengadu karena menganggap kematian korban tak wajar ya kami persilakan," tegasnya.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved