Kamis, 2 Oktober 2025

Mahasiswa UB Lihat Bung Karno Dalam Diri Puan

Ternyata semangat pidatonya mbak Puan juga ajakan memperjuangkan kemerdekaan bangsa ini

zoom-inlihat foto Mahasiswa UB Lihat Bung Karno Dalam Diri Puan
Harian Surya
DIALOG-Puan Maharani (tengah) diterima Pemred Surya Sunarko (kanan) Rabu (10/10/2012). Turut mendampungi Wakil Ketua DPD PDIP Jatim Bambang DH (paling kiri) dan Ketua DPD PDIP Jatim, H Sirmadji TJ.

TRIBUNNEWS.COM,MALANG - Hampir seribu mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) Malang, menyambut  kehadiran Puan Maharani, Ketua FPDI-Perjuangan RI yang juga putri ketua umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri, Kamis (11/10/2012).

Kedatangan Puan di UB, menjadi pemateri dalam kuliah tamu bertemakan pembinaan karakter dan sumpah pemuda. Puan hadir didampingi Sri Rahayu anggota DPR RI, dan Walikota Kota Batu Eddy Rumpoko beserta istri Dewanti Rumpoko.

Aula Gedung Widyaloka UB hingga penuh sesak. Bahkan sebagian mahasiswa harus rela mendengar pidato cucu Presiden RI pertama Soekarno itu, di ruang aula. Saking penuh sesaknya, panitia juga menyiapkan ruang tambahan di depan pintu masuk gedung Widyaloka yang dilengkapi dengan LCD yang terhubung langsung ke dalam aula.

Tidak hanya mahasiswa UB yang harus mendengar pidato Puan dari luar aula. Terlihat beberapa dosen hingga Pembantu Rektor 1 UB, Prof. Bambang Suharto juga turut berbaur dengan ratusan mahasiswa di luar aula.

Kedatangan Puan ternyata sudah dinanti mahasiswa UB, terutama mereka yang statusnya mahasiswa baru. Seperti yang dirasakan Wiwik Dwi Safitri, mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2012. Dia katakan sangat mengidolakan Soekarno, sang proklamator. Saking kagumnya dia kepada Soekarno, Wiwik ingin melihat keturuan Soekarno secara langsung.

Setelah mendengar pidato Puan beberapa saat, Wiwik pun berkomentar.

"Ternyata semangat pidatonya mbak Puan  juga ajakan memperjuangkan kemerdekaan bangsa ini mampu menghipnotis penonton meski tidak sekuat Bung Karno," kata Wiwik.

Bayu Pradita, mahasiswa jurusan ilmu hukum mengatakan, melihat mbak Puan seperti melihat sosok Bung Karno. "Meski saya belum pernah mendengar langsung bagaimana pidato Bung Karno, tetapi saya lihat kekuatan Bung Karno ada dalam diri mbak Puan," ujarnya.

Dalam kuliah tamu itu, Puan mengajak mahasiswa agar kembali ke ideologi Pancasila, apapun keadaannya. Dia juga mengkritik, banyak perubahan setelah masa reformasi pada 1998 lalu.

Saat ini, kata Puan kondisi bangsa sudah diduduki kaum-kaum liberal. Bahkan kaum liberal itu juga turut mempengaruhi kebijakan negara. "Termasuk sumber daya alam yang seharusnya untuk memakmurkan rakyat, ternyata hanya untuk kemakmuran sekelompok orang saja. Emas di Freeport Timika Papua sangat melimpah ruah, tetapi masyarakat sana masih hidup miskin karena pengelolaannya dilakukan oleh pihak asing dengan sistem kapital," ujar Puan lantang.

Situasi sosial, politik, ekonomi yang tidak berideologikan pancasila dampaknya menggoyahkan dan melemahkan kesatuan bangsa Indonesia. Hal Itu tambah Puan sudah diprediksi Bung Karno dalam pidatonya di istana negara pada  17 Agustus 1964.

Pada akhir pidato, Puan mengajak mahasiswa untuk bersama membangun bangsa dan negara.

"Seperti pesan Bung Karno 'kerjakan kewajibanmu tanpa menghitung-hitung untungnya'," kata Puan mengakhiri pidatonya.
 

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved