Selasa, 30 September 2025

Ibadah Haji 2012

Dua Calon Haji Aceh Naik Ambulans ke Mekkah

Dua Jamaah Calon Haji (JCH) Kloter 6 asal Kabupaten Bireuen dan Nagan Raya dibawa ke Mekkah menggunakan mobil ambulans. Sedangkan yang

Editor: Dewi Agustina
zoom-inlihat foto Dua Calon Haji Aceh Naik Ambulans ke Mekkah
kemenag.go.id
Bus jamaah haji di Mekkah

TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Dua Jamaah Calon Haji (JCH) Kloter 6 asal Kabupaten Bireuen dan Nagan Raya dibawa ke Mekkah menggunakan mobil ambulans. Sedangkan yang lainnya menggunakan tujuh unit bus saat meninggalkan Madinah pada Jumat (5/10/2012), seusai Salat Subuh.

Informasi yang diperoleh Serambi (Tribun Network), dua JCH yang dibawa pakai mobil ambulans itu masing-masing Tgk Idris, asal Kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireuen dan Manisah binti Khalifah Diah, dari Paya Seunagan Raya, Nagan Raya.

Saat di Madinah ia sempat dirawat di Rumah Sakit King Fadh Madinah, karena menderita hipertensi berat. Sedangkan Tgk Jumat bin Nyak Maneh, asal Nagan Raya, terpisah dari rombongan Kloter 6 dan akan diantar oleh petugas ke Mekkah, jika ia telah ditemukan.

Petugas Kloter 6, Mukhlis kepada panitia haji di Banda Aceh, Jumat (5/10/2012) melaporkan, usai Salat Subuh pada Jumat (5/10/2012), Teungku Idris dari Kecamatan Samalanga yang dirawat di Rumah Sakit Jeddah sudah sehat. Manisyah dari Nagan Raya yang dirawat di Rumah Sakit Madinah sudah ada kemajuan dan keduanya diantar dengan ambulans ke Mekkah.

"Sedangkan Tgk Jumat bin Nyak Maneh dari Nagan Raya, terpisah dari rombongan pada subuh Jumat dan akan menyusul kami ke Makkah diantar oleh petugas," lapor Mukhlis.

Sementara itu, Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI) Kloter 5, Khalid Wardana kepada Serambi, Jumat (5/10/2012) dari Mekkah melaporkan, JCH asal Aceh Besar menempati maktab di Jarwal, sekitar 1 kilometer atau 20 menit jalan kaki ke Masjidil Haram.

Di Jarwal, 325 JCH ditempatkan di Hotel Grand Tayseer. "Jarak dari hotel ke Masjidil Haram sekitar 1 kilo melewati 1 tanjakan yang membutuhkan stamina yang kuat," ujar Khalid Wardana dan dr Arifatul Khorida.

Munurut Khalid, banyak JCH yang kelelahan, sehingga tawaf dan sai harus pakai kursi roda. Tawaf dan sai dilakukan secara berombongan.

"Karena baru kali pertama tawaf, sehingga beberapa JCH sempat tercecer atau terpisah dari rombongan karena mereka tidak tahu pintu ke luar atau arah pulang menuju pemondokan," lapor Khalid.

Khalid menjelaskan, suasana di sekitar Masjidil Haram dalam dua tahun terakhir banyak perubahan. Banyak hotel di sekitar Masjidil Haram yang sudah diratakan dengan tanah. Saat ini, sedang berlangsung kegiatan pembangunan perluasan Masjidil Haram secara besar-besaran.

Suhu panas yang mencapai 38 derajat Celcius serta debu di jalan membuat JCH asal Aceh menderita gangguan pernapasan dan batuk-batuk. Sebagian JCH Kloter 7 mengeluh gatal-gatal, batuk, dan sakit tenggorokan.

Kondisi ini diperparah lagi dengan fakta bahwa JCH jarang minum air putih. "Ada sebagian jamaah mengeluh gatal-gatal di badan, batuk, dan sakit tenggorokan," lapor petugas kesehatan Kloter 7, dr Teuku Fadliansyah. (swa/nun/aceh kemenag.go.id)

Baca Juga:

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved