Kamis, 2 Oktober 2025

Pipa Minyak Pertamina Meledak

Menengok Korban Kebakaran Pipa Minyak

PALDIANTO hanya tergolek lemah di atas tempat tidur. Pria 34 tahun ini sesekali terlihat meringis menahan

Editor: Hendra Gunawan
zoom-inlihat foto Menengok Korban Kebakaran Pipa Minyak
TRIBUN SUMSEL/YOHANES ISWAHYUDI
Kebakaran melanda jalur pipa distribusi pertagas milik Pertamina di KM 219, Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, yang meledak pada Rabu (3/10/2012) pukul 05.30 WIB. Akibat peristiwa tersebut lima orang meninggal dunia dan belasan lainnya mengalami luka bakar.

TRIBUNNEWS.COM -- PALDIANTO  hanya tergolek lemah di atas tempat tidur. Pria 34 tahun ini sesekali terlihat meringis menahan perih dari luka bakar di kaki dan tangannya. Istrinya, Yanti, sesekali harus keluar mengejar putri semata wayangnya berumur 3 tahun yang terus hilir mudik.

Luka bakar terlihat menghanguskan sebagian besar kaki Paldianto. Warga RT 11 Dusun Sri Maju, Kelurahan Bayung Lencir, Musi Banyuasin (Muba) terlihat tak berdaya. Selang infus tersambung di lengan kanannya.

"Abang (Paldianto, red) mau berangkat ke kebun. Dia tidak ikut ngambil minyak tu," ujar Yanti, istri Paldianto dengan logat Palembang yang khas, Kamis (4/10/2012).

Perempuan bertubuh kecil dengan satu anak ini mengatakan, seperti biasa, suaminya hendak berangkat ke kebun. Jarak kebun cukup jauh dari rumah mereka. Untuk menuju kebun tersebut, Paldianto menggunakan sepeda motor.

Mujur tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Setiba di RT 12 Dusun Sri Maju, Paldianto melihat puluhan orang berkerumun di samping kiri jalan. Ia pun memarkirkan sepeda motornya di depan bengkel, sekitar 20 meter dari tempat orang berkerumun.

Rasa penasaran menggiringnya mendekat ke lokasi dimana banyak orang tersebut. Ternyata, puluhan orang warga sedang mengambil minyak mentah yang tumpah dari pipa milik PT Pertamina. Berbagai alat penampung, seperti ember, jeriken dan baskom digunakan warga. "Sempat ngota (jugo) disitu. Kan kenal galo dengan wong tu," ujar Yanti sembari memegang tangan kanan putri kecilnya, Iren (3).

Bencana mengerikan itu datang sekitar pukul 5.30. Di pagi buta itu, tiba-tiba api menyambar. Entah dari mana sumbernya. Yang pasti puluhan orang langsung terjilat dan terbakar.

Sebagian orang terbakar di dekat pipa yang sudah dibocor, tepat di pinggir jalan lintas Jambi - Sumatera Selatan. Sebagian besar lainnya terbakar di dalam kebun karet, dimana mereka menampung semburan minyak itu ke beberapa sumur yang sudah lebih dulu dipersiapkan warga.

Paldianto termasuk yang beruntung. Api menyambar celana panjang yang ia kenakan. Ia segera membuka celana tersebut dan membuangnya. Namun tetap saja sebagian besar kaki dan tangan lelaki yang bertubuh cukup gemuk tersebut, terbakar.

Beda dengan ibunya yang terlihat gundah karena tulang punggung ekonomi keluarga yang terbaring sakit, Iren yang masih balita terlihat asyik bermain. Ia hampir tak pernah diam.

Dengan memegang bola balon bergambar putri kerajaan, Iren telihat menyusuri beberapa koridor RS DR Bratanata (DKT) Jambi. Tak lama kemudian, ia kembali lagi ke depan ruang Cendana, dimana ayahnya dirawat bersama 5 korban lainnya.

Sebuah air mineral gelas juga terlihat selalu ia pegang. Sesekali ia menyedot air minumnya, dan kemudian berlari lagi. Rambutnya yang dikuncir bergoyang ke kirin dan kanan ketika bocah kecil itu berlari-larian.

Iren sendiri tidak terlihat masuk ke ruang perawatan. Menurut Linda, bibinya, Iren takut masuk karena banyaknya orang dewasa yang mengalami luka bakar parah. Kalaupun butuh ibunya, ia hanya berteriak dari depan pintu.

Linda, kakak kandung Paldianto, juga mengatakan adiknya tidak ikut mengambil minyak. Saat hendak ke kebun, Paldianto berhenti di pinggir jalan, karena melihat banyak warga yang sedang mengambil minyak mentah.

"Adik aku tu sering jugo dipakai orang PT untuk jago malam. Sehariannyo yo bekebun. Kalau dio ikut ngambek, pasti lukonyo parah cak orang lain tu," ujar Linda.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved