Sabtu, 4 Oktober 2025

Rencana Bandara Ditunggangi Kepentingan Pribadi

Belum adanya kejelasan mengenai pembangunan bandara di Temon dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab

Editor: Budi Prasetyo
zoom-inlihat foto Rencana Bandara Ditunggangi Kepentingan Pribadi
Landas Pacu

TRIBUNNEWS.COM KULONPROGO,- Belum adanya kejelasan mengenai pembangunan bandara di Temon dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk membuat warga resah. Orang-orang ini menumpangi rencana pembangunan bandara untuk kepentingan-kepentingan pribadi sehingga membuat situasinya menjadi kurang kondusif.

Situasi yang kurang kondusif ini akhirnya membuat Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Rukun Sejahtera dari empat desa Jangkaran, Sindutan, Palihan dan Glagah berinisiatif untuk melakukan audensi secara langsung dengan Bupati Kulonprogo di ruang Joglo, Kantor Bupati, Rabu(12/9/2012). Audensi ini diikuti olegh empat Kepala Desa serta ketua BPD.

Ketua LPM Rukun Sejahtera Agus Parmono mengatakan sejak pemberitaan mengenai rencana pembangunan bandara muncul di media massa, kondisi masyarakat mulai tidak kondusif. Masyarakat terus bertanya-tanya mengenai kepastian rencana tersebut.

Selain itu belum adanya kejelasan mengenai rencana pembangunan bandara juga dimanfaatkan orang-orang dari dalam sendiri untuk menjadikan situasinya kurang kondusif. Orang-orang ini menunggani rencana pembangunan bandara dengan kepentingan-kepentingan pribadi sehingga warga menjadi bingung. Permasalahan bandara menjadi perbincangan setiap hari di acara warga.

“Sebelumnya masyarakat damai, namun setelah rencana pembangunan bandara muncul di media massa, orang-orang yang memiliki kepentingan pribadi menungganginya sehingga membuat masyarakat menjadi resah. Orang-orang ini berasal dari warga sendiri,”ucapnya.

Agus menjelaskan, dirinya mengetahui siapa orang-orang yang memiliki kepentingan pribadi dan membuat warga resah. Orang-orang ini memiliki kepentingan politik tertentu sehingga menjadikan situasinya kurang kondisif.”Saya tahu siapa orang-orangnya. Namun saya tidak mau menyebutkan siapa-siapa saja. Yang jelas, ada orang-orang yang menunggangi situasi ini untuk kepentingan pribadi sehingga membuat situasinya kurang kondusif,”jelasnya.

Supaya kondisi di dalam masyarakat tetap kondusif, sebaiknya pemerintah segera melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Selama ini warga terus-terusan menunggu inisiatif dari pemerintah untuk memberikan keterangan yang sejelas-jelasnya sehingga masyarakat bisa mendapatkan informasi dari pihak-pihak yang memiliki kompeten.

Namun dari penjelasan yang disampaikan oleh bupati, rencana pembangunan bandara masih melalui proses yang cukup panjang. Proses yang harus dilalui masih cukup panjang. Ibaratnya, antara pihak Angkasa Pura dengan pemerintah masih dalam tahap pacaran sehingga prosesnya masih membutuhkan waktu yang cukup lama.

Menurut Agus, warga sendiri sebenarnya mendukung rencana pembangunan bandara. Namun pemerintah harus memberikan proteksi kepada masyarakat sehingga nantinya tidak tersingkir. Nantinya kompensasi yang diberikan kepada masyarakat harus layak serta warga direkrut menjadi karyawan.

“Kami meminta pemerintah memberikan proteksi terhadap masyarakat karena nantinya pasti aka nada investasi yang masuk. Jangan sampai warga local malah tersingkir,”tuturnya.

Sekretaris LPM Rukun Sejahtera Rapih Juwito menambahkan, dengan adanya bandara ini warga di sekitar lokasi harus mulai merubah pola pikir dari sebelumnya petani ke pekerjaan yang berkaitan dengan keberadaan bandara. Warga harus mampu menangkap peluang yang ada sehingga nantinya bisa berperan dalam pembangunan dan tidak tersingkir

Sementara itu, Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo mengatakan wilayah Kulonprogo merupakan lokasi terbaik dari beberapa tempat yang dikaji oleh Angkasa Pura. Namun untuk membangun bandara harus melalui proses yang cukup panjang. Saat ini prosesnya masih menunggu pengajuan izin rekomendasi kepada gubernur dari pemrakarsa.

“Prosesnya masih cukup panjang,”ungkapnya.

Terkait dengan pola pikir, Hasto setuju mulai saat ini warga harus merubah pola pikir dari pertanian ke sector lainnya. Ini penting supaya nanti warga local malah tersingkir setelah bandara beroperasi.(has)

Baca  Juga :

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved