RUUK DIY
RUUK DIY Disahkan, 10 Orang di Yogya Cukur Gundul
Sepuluh orang anggota elemen masyarakat pendukung keistimewaan DIY melakukan potong rambut bersama di tengah

Laporan Reporter Tribun Jogja, Hendy Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Sepuluh orang anggota elemen masyarakat pendukung keistimewaan DIY melakukan potong rambut bersama di tengah Alun Alun Selatan Yogyakarta, Minggu (2/9/2012) sore. Kegiatan ini dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur setelah Undang-undang Keistimewaan (UUK) disahkan melalui sidang paripurna DPR RI, Jumat pekan lalu.
Satu diantara peserta potong rambut massal ini adalah wanita bernama Titik Handriyanti. Berbeda dengan sebagian besar peserta lain yang menggunduli rambutnya, Titik hanya sedikit memotong rambut sebagai bentuk simbolisasi.
"Saya ikut potong rambut sebagai bentuk nyengkuyung UUK yang bertahun-tahun diperjuangkan ternyata telah disahkan. Sebenarnya spontan saja, tidak ada niat ikut potong rambut sebelumnya," tutur wanita yang sedikit memotong bagian depan rambutnya ini.
Hampir semua peserta kegiatan ini menggunduli rambutnya dengan bantuan panitia yang menyediakan alat seperti gunting dan pisau cukur. Di tengah panasnya terpaan sinar matahari sore, para peserta tetap antusias mengikuti acara yang dikoordinir oleh Sekber Keistimewaan DIY.
Awalnya, sepuluh orang peserta tetap telah menjadi relawan untuk digunduli kepalanya. Diantaranya adalah Mbah Sukir dari Paguyuban 41, Bambang Narto dari elemen pemuda, Joni Iskandar dari Komunitas UMKM, Tokoh Masyarakat Jawa Barat Ki Demang, Den Susilo, Nuke dan Sigit. Namun, kemudian beberapa masyarakat yang berada di lokasi secara spontan meramaikan acara ini dengan ikut memotong rambut.
"Memang sebelumnya ada nadzar yang diucapkan, apabila UUK disahkan akan ada acara menggunduli rambut bareng-bareng. Alun Alun Selatan dipilih karena menjadi salah satu simbol Yogyakarta," ujar Ketua Sekber Keistimewaan DIY, Widihasto Wasana Putra.
Berita Terkait: RUUK DIY
- Ical Restui Sultan Tinggalkan Golkar
- Ketua DPP: Sultan Keluar Golkar Tetap Normal
- Teladan Sultan Mundur dari Partai Dongkrak Suara Golkar
- Golkar: Peluang Sultan Jadi Cawapres Tetap Terbuka
- Idrus: Jiwa di Golkar, Sultan HB IX Masih Bisa Jadi Cawapres
- Pemerintah Jangan Diskriminatif Guyur Dana untuk Yogya