PPL Dipindahkan Camat Sebatik Tengah Protes
Camat Sebatik Tengah, Kabupaten Nunukan, Harman menyampaikan protes,
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru
TRIBUNNEWS.COM NUNUKAN, Camat Sebatik Tengah, Kabupaten Nunukan, Harman menyampaikan protes, karena sejumlah penyuluh pertanian lapangan (PPL) yang bertugas di wilayahnya justru dipindahkan. Uneg-unegnya ini disampaikan saat berdialog dengan Wakil Bupati Nunukan Hajjah Asmah Gani, Senin (27/8/2012) disela panen raya di Desa Tanjung Aru, Kecamatan Sebatik Timur.
“Saya kaget penyuluh kami dipindah. Saya belum melaporkan kepada ibu (Wakil Bupati). Saya cari tahu, kenapa yang bersangkutan dipindah? Penyuluh kami sangat intensif berdiskusi dengan kami. Maksud kami, kalau (PPL) tidak bisa diberikan reward, minimal dia tidak dipindah ke daerah yang jauh,” ujarnya.
Terhadap aspirasi itu, Asmah Gani mengaku sudah mendengar informasi dimaksud. Bahkan ia mengaku telah mendapatkan informasi itu dari para penyuluh. Kemarin (Minggu) malam, ada tiga orang penyuluh perikanan yang ingin menghadapnya karena mereka akan dipindahkan.
“Saya bilang, saya tidak ngurus PPL. Karena si PPL ini dia yang membuat proposal, sudah mau keluar dananya baru mau dipindah. Mereka berbondong-bondong mau ketemu saya. Saya bilang ketemu di kantor saja. Pak Yofie (Kepala Dispertanak) saja mau ketemu kemarin malam saya tolak. Karena saya sakit gigi, percuma saya terima mereka kalau nanti saya cuma marah,” ujarnya.
Wabup sudah meminta agar PPL yang berprestasi dan berbuat baik tidak dipindahkan dari tempat tugasnya.
“Kepada penyuluh yang berhasil di tempat ini jangan dipindahkan dululah. Saya dengar ada penyuluh yang baru satu tahun di sini, program kerjanya belum selesai. Dia penyuluh dari Krayan, ditugaskan ke Sebatik baru setahun ditarik lagi ke Krayan. Padahal dia berprestasi. Bagaimana program kerjanya? Tolong kalau ada tugasnya di sini jangan ditarik dulu, selesaikan dulu pekerjaannya,” ujarnya.
Asmah mengatakan, masih banyak PPL yang bisa ditugaskan di Kecamatan Lumbis Ogong maupun Kecamatan Krayan.
“Kalau yang nakal, yang malas bisa ditempatkan ke Lumbis Ogong atau Krayan. Kalau dia baik di sini, dipertahanakn saja di sini,” ujarnya.
Ia tak menyembunyikan rasa bangganya terhadap para penyuluh yang bertugas di Pulau Sebatik. Hal itu ditunjukkan dengan produksi padi yang cukup tinggi sehingga mampu menutupi kebutuhan warga di pulau yang terbagi antara Indonesai dan Malaysia itu.
“Kita bangga dengan penyuluh di Sebatik. Karena di sini ada kebersamaan,” ujar Asmah yang pada kesempatan itu menyempatkan memberikan bantuan bibit padi dan menerima pengembalian sapi dari kelompok tani yang menerima bantuan bergulir pemerintah.