Kamis, 2 Oktober 2025

Warga Macanang Ciduk Pasangan Mesum

berhasil menyiduk pasangan mesum di sebuah di sebuah kebun pisang.

Editor: Budi Prasetyo
zoom-inlihat foto Warga Macanang Ciduk Pasangan Mesum
TRIBUN TIMUR / Mahyuddin
Warga sekitar BTN Az-zahra, Kelurahan Macanang, Kecamatan Tanete Riattang Barat, Kabupaten Bone berhasil menyiduk pasangan mesum di sebuah di sebuah kebun pisang

Laporan  Reporter Tribun Timur Mahyuddin

TRIBUNNEWS.COM WATAMPONE --Warga sekitar BTN Az-zahra, Kelurahan Macanang, Kecamatan Tanete Riattang Barat, Kabupaten Bone berhasil menyiduk pasangan mesum di sebuah di sebuah kebun pisang. Kedua pasangan mesum ini bahkan nyaris diarak warga namun pihak Kepolisian dapat mencegah warga dan menggiring keduanya ke Mapores Bone untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Wahyudi (22) warga Kelurahan Panyula, Kecamatan Tanete Riattang Timur dan Suryani (17) warga Desa Tirong, Kecamatan Palakka diciduk warga yang melintas di ruas jalan pinggiran kebun pisang tempat keduanya berduaan. Curiga melihat sandal yang diletakkan di luar kebun, warga kemudian menelusuri kebun hingga pasangan ini kedapatan sedang berduaan.

"Saat keduanya diamankan warga kami langsung menuju lokasi dan mengamankan keduanya," jelas Kepala Unit Sentra Pelayanan Kemasyarakatan Terpadu Ipda Muh Nazir yang ditemui di ruang kerjanya, Minggu (26/8).

Dihadapan petugas Wahyudi mengaku bahwa hubungannya dengan Suryani sudang beralngsung selama seminggu. Pria yang kesehariannya hanya sebagai nelayan ini juga menjelaskan bahwa selama ini hubungannya hanya melalui telepon seluler saja hingga membuat janji untuk bertemu. Suryani kemudian dijemput di rumah neneknya dan diajak ke dengan berjalan kaki menuju ke kebun pisang. Pada saat itulah Wahyudi melampiaskan nafsunya hingga empat kali.

Lain halnya dengan Suryani yang mengaku bahwa dirinya dipaksa untuk meladeni nafsu Wahyudi. Wanita yang dibesarkan oleh neneknya ini menyebutkan bahwa Wahyudi memaksanya masuk ke dalam kebun saat terus menolak, Wahyudi pun menutup mulutnya sambil menarik tubuhnya. Pada saat itulah Suryani merasa tak bisa berbuat apa-apa.

"Katanya ke sini meko saja saya terus menolak tapi saya dipaksa. Saya juga terus meronta namun orang yang melintas hanya berhenti sejenak kemudian meninggalkan tempatnya, " Ungkap Suryani.

Pihak keluarga wanita kelahiran Makassar tersebut mendesak agar Wahyudi bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya dengan menikahi Suryani meskipun harus menjalani hukumannya di balik jeruji. (Yud)

Baca Juga :

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved