Baliho Anang-Ashanty Menjuntai ke Jalan Raya
Baliho berbahan vinyl bergambarkan Anang dan Ashanty yang menjadi model sebuah merek sirup markisa, lepas dari tubuh besinya.
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Hujan deras disertai angin kencang yang mengguyur Kota Medan, Rabu (1/8/2012) sekitar pukul 20.00 WIB, mengakibatkan sebuah poster baliho berukuran sekitar 6 x 4 meter tumbang.
Baliho berbahan vinyl bergambarkan Anang dan Ashanty yang menjadi model sebuah merek sirup markisa, lepas dari tubuh besinya, dan menjuntai ke jalan raya. Jaraknya hanya semeter dari permukaan aspal.
Padahal, hujan tidak sederas beberapa minggu sebelumnya, dan hanya mengguyur kurang dari satu jam.
Alhasil, setiap kendaraan roda empat yang ingin berputar ke arah Jalan Putri Hijau dari Jalan Gudang, terpaksa menurunkan kecepatannya sejenak. Begitu bumper mobil mengenai kain baliho, pengemudi harus membiarkannya melewati kaca depan, baru bisa menginjak gas lagi.
Sedangkan pengemudi kendaraan roda dua terpaksa menyingkap kain baliho dengan satu tangan, dan menundukkan kepala sedikit, baru bisa melewati baliho.
Sementara, bagi yang ingin berbelok ke kiri, ke Jalan Perintis Kemerdekaan, harus memanfaatkan badan jalan, demi menghindari kain baliho yang menjuntai.
Hingga pukul 21.00 WIB, belum ada satupun petugas berwenang yang berupaya memperbaiki atau menyingkirkan baliho dari jalan raya.
Beberapa warga sempat mendekati baliho, dan berencana mencabutnya ke bawah. Namun, niat ini diurungkan, karena takut tindakannya justru salah.
"Nanti kalau kita yang cabut, salah. Kalau dibiarkan, takutnya berbahaya. Bingung jadinya," ujar Manto, warga setempat.
Ia mengaku khawatir, meski hanya kain baliho yang tercabut dari tubuh besinya. Sebab, ketika hujan disertai angin kencang menerpa Kota Medan, tak sedikit pohon atau baliho besar bertumbangan ke jalan raya. Tak sedikit pula korban jiwa yang jatuh akibat robohnya baliho dan pohon.
"Tapi ini kayaknya tidak berbahaya. Semoga lah," cetus Manto sambil berlalu. (*)
BACA JUGA