Sabtu, 4 Oktober 2025

Penjualan Parsel Naik 150 Persen Mendekati Lebaran

Sejumlah kios dadakan pun berdiri di sejumlah ruas jalan, seperti di Jalan Buahbatu dan Karapitan.

Editor: Dewi Agustina
zoom-inlihat foto Penjualan Parsel Naik 150 Persen Mendekati Lebaran
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Petugas Gabungan dari Disperindag Jabar, Dinkes, MUI, BPOM dan Metrologi memeriksa makanan yang berada dalam kemasan parcel lebaran yang dijual saat inspeksi mendadak (sidak) di salah satu pusat perbelanjaan di Jalan Pasteur, Kota Bandung, Kamis (12/7/2012). Pihak terkait menghimbau kepada konsumen untuk berhati-hati saat berbelanja produk makanan dan parcel karena masih banyak ditemukan produk makanan yang sudah kadaluarsa dan tidak menyertakan nomor izin produksi. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Lebaran masih hitungan pekan, namun penjual parsel Lebaran di Kota Bandung sudah marak. Sejumlah kios dadakan pun berdiri di sejumlah ruas jalan, seperti di Jalan Buahbatu dan Karapitan.

Heny, penjual parsel di Jalan Karapitan mengaku sudah menawarkan parsel lebaran sejak awal Ramadan. Hal ini dilakukan agar dia bisa lebih lama menjajakan parsel.

"Tapi sampai saat ini penjualan masih sepi. Biasanya penjualan ramai pas mendekati Lebaran," kata Heny, Senin (30/7/2012).

Heny menawarkan parsel berisi barang pecah belah dan makanan. Satu paket parsel lebaran dibanderol Rp 60.000 sampai jutaan rupiah. Parsel dengan harga sampai jutaan rupiah berisi barang pecah belah yang antik, sementara parsel dengan harga Rp 60.000 sampai ratusan ribu rata-rata berisi biskuit, wafer, dan cokelat.

Heny mengaku, penjualannya bisa naik 150 persen saat mendekati lebaran. Biasanya ratusan paket parsel terjual.

Hal sama juga dikatakan karyawan kios parsel di Jalan Buahbatu, Kamal. Menurutnya, penjualan parsel ramai sepuluh hari menjelang lebaran.

"Kalau konsumen kami rata-rata pelanggan lama. Jarang sekali pelanggan baru. Mereka berasal dari perusahaan, untuk dikirim ke relasi," kata Kamal yang mengaku sudah lima tahun menjajakan parsel di toko furniture majikannya itu.

Setiap tahun, katanya, sekitar 200 parsel terjual. Rata-rata yang terjual adalah parsel dengan kisaran harga ratusan ribu. Sementara di kiosnya, harga parsel berkisar Rp 80.000 hingga Rp 300.000.

Heny memprediksi, penjualan parsel tahun ini pun tidak jauh beda. Namun karena saat ini Lebaran masih jauh, penjualan pun masih sepi. Parsel yang dijual di kiosnya, kata Kamal bukan bikinan sendiri. Parsel itu diperoleh dari pemasok khusus parsel. "Kami hanya untung sedikit," katanya.

Selain menjual, kios parsel juga menyediakan jasa kirim parsel. Biasanya, parsel dikirim ke alamat yang diminta pembeli.

"Tapi untuk pengiriman ada tambahan biaya. Biasanya sekitar Rp 10.000 untuk area dekat, dan Rp 15.000 untuk yang jauh," kata karyawan kios parsel di Jalan Buah Batu, Kamal.

Kamal mengatakan, pengiriman parsel juga hanya dibatasi untuk Bandung. Sementara kota di luar Bandung, tidak bisa diantar karena jarak yang jauh. Jasa mengantar parsel juga terkadang menggunakan jasa pihak ketiga. Sebab, di kiosnya sangat terbatas orang yang bisa mengirimkan parsel. (roh)

Baca Juga:

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved