Pengerjaan Jalan Bujangga Terhambat Pasang Surut Sungai
Menurutnya salah satu kesulitan utama untuk melakukan percepatan pembangunan jalan darurat itu adalah kondisi lokasi yang memang

Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Januar Alamijaya
TRIBUNNEWS.COM, TANJUNG REDEB - Pihak-pihak yang bertanggung jawab atas runtuhnya ruas Jalan Bujangga beberapa waktu lalu mengaku mengalami kesulitan tersendiri untuk mempercepat pembangunan jalan darurat di lokasi yang menjadi titik longsoran.
Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Berau Topan Majid, Senin (11/6/2012) menjawab pertanyaan berbagai kalangan yang mendesak agar akses darurat di Jl Bujangga segera terbangun untuk memperlancar mobilitas masyarakat.
Menurutnya salah satu kesulitan utama untuk melakukan percepatan pembangunan jalan darurat itu adalah kondisi lokasi yang memang bersebelahan dengan alur sungai, sehingga terjadi kondisi pasang surut yang berimbas pada pekerjaan di lapangan.
Akibatnya para pekerja yang bertugas di lapangan terpaksa harus mengatur schedule pekerjaan dan menyesuaikan kondisi pasang surut di lokasi.
"Jadi tergantung pasang surutnya kerjanya itu kalau ada air kan tidak bisa, jadi kami bukan tidak mau cepat," katanya.
Beberapa waktu lalu Dinas Pekerjaan Umum sebenarnya sudah memperkirakan bahwa pembangunan akses jalan darurat itu bisa diselesaikan dalam jangka waktu 1 minggu, dengan melihat kondisi sekilas di lapangan. Apalagi bahan-bahan yang dibutuhan sudah tersedia di lapangan dan hanya tinggal dalam tahapa pengerjaan.
Namun setelah beberapa hari dilakukan pekerjaan, ternyata air dari sungai kerap kali masuk ke lokasi pengerjaan terutama ketika saat pasang tiba, sehingga pekerja harus berhenti sejenak menunggu turunnya aliran air.
BACA JUGA: