Hasil Tes Urine Marini Negatif Mengandung Narkoba

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Azi Putra

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Hasil tes urine Marini, guru TK yang menabrak 17 murid dan seorang rekannya, negatif mengandung narkoba.

Kepastian tersebut disampaikan Kasatlantas Polresta Medan Kompol Risya Musta Rio, Senin (5/3/2012).

Berdasarkan hasil uji laboratorium, Risya menambahkan, Marini menabrak murid TK dan guru Perguruan Boddhicita, Medan, dalam keadaan normal.

"Hasil tes yang kami lakukan terhadap urine Marini yang dikirim ke Dokkes negatif. Dengan kata lain, ia menabrak dalam keadaan normal. Status Marini tetap tersangka dan terus diproses," kata Risya.

Awi, orangtua Marini, lega pada hasil tes urine tersebut. Sejak awal, ia memang yakin anaknya tidak terpengaruh narkoba atau obat terlarang.

"Anak saya memang tidak pernah berhubungan dengan narkoba," katanya di Satlantas Polresta Medan.

Sementara, sebanyak enam dari 17 murid TK Perguruan Boddhicita yang terluka mengalami trauma. Mereka selalu menutup muka dan ketakutan bertemu dengan orang lain.

"Saat ini mereka (korban) mengalami trauma karena mereka diam dan menutup wajah dengan selimut ketika melihat orang ramai dan lainnya," ujar Psikolog Andy Candra, yang ikut tim Psikolog RS Colombia Asia, Medan, tempat para korban dirawat.

Namun, beberapa murid diperbolehkan pulang, karena cukup menjalani rawat jalan.

Biasanya, kata Andy, dampak psikologis traumatik dialami korban setelah menjalani perawatan fisik selama seminggu.

"Trauma yang dialami yaitu trauma event (pengalaman traumatik). Tingkat keparahannya tergantung respons dan akan muncul lima atau enam hari ke depan," kata Psikologi RSU Dr Pirngadi Medan.

Untuk itu, paparnya, yang harus diberikan kepada para korban adalah terapi, motivasi, dan memberi dukungan kepada keluarganya.

Waktu yang dibutuhkan untuk menghilangkan traumatik,  menurut Andy, tergantung sikap dan respons korban.   
Kalau hanya mengalami luka lecet, maka akan cepat pulih. (*)