Pembatasan Subsidi BBM
BBM Naik adalah Skenario Asing Untuk Hilangkan Premium
Merebaknya informasi kenaikan harga BBM tahun ini, bukan terjadi karena pemerintah ingin meringankan beban subsidi, namun lebih dari itu

Laporan Wartawan Tribun Medan, Irfan Azmi Silalahi
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Merebaknya informasi kenaikan harga BBM tahun ini, bukan terjadi karena pemerintah ingin meringankan beban subsidi, namun lebih dari itu, dorongan kenaikan BBM terjadi akibat adanya intervensi pihak asing yang ingin menghilangkan premium.
Hal ini disampaikan Ketua Koalisi Anti Hutang Indonesia, Dani Setiawan, saat berdiskusi dengan beberapa wartawan yang digagas oleh Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sumut, bertempat di gedung Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara (USU), Senin (27/2/2012).
"Ini semacam stimulasi yang dilakukan pihak asing dan oknum-oknum pejabat pemerintah bagaimana BBM bersubsidi dihapuskan. Kita masih ingat bagaimana minyak tanah hilang dan masyarakat kini seakan menerima. Dan itu akan terjadi lagi di mana premium berusaha akan dilenyapkan," ujarnya.
Dijelaskan Dani, kenaikan harga BBM sepenuhnya bukan dilakukan oleh pemerintah sendiri. Intervensi pihak luar sangat kental terasa.
Ia mencontohkan, dulu Pertamina adalah satu intitusi yang menguasai industri minyak dan gas dari hulu ke hilir.
Izin-izin operasional pendirian sumur minyak dan mendirikan SPBU, ditangani oleh badan usaha tersebut. Namun, pihak asing berusaha memisah-misahkan kinerja Pertamina. Di mana tidak bisa satu perusahaan menguasai industri migas dari hulu ke hilir.
"Untuk memisah-misahkan kerja Pertamina dan untuk masukkan pihak asing menguasai satu dari bagian kinerja mereka, terciptalah UU Migas No 22 tahun 2001, yang ternyata mendapat perlawanan dari Pertamina. Dalam UU tersebut tertera, bahwa Pertamina tidak lagi menjadi satu-satunya perusahaan yang menguasai produk minyak nasional," ujarnya.