Pesawat Latih Hilang
Berharap Sinyal ELT Masih Aktif
Tim Basarnas mengintensifkan pencarian di tempat tersebut sebab diduga kuat pesawat ini kini berada di kawasan puncak Gedogan III
TRIBUNNEWS.COM, CISARUA - Pencarian pesawat Cessna 172 di Gunung Burangrang pada Minggu (20/11/2011) belum membuahkan hasil. Hujan deras dan kabut tebal yang menyelimuti lokasi pencarian sejak pagi hingga sore hari kemarin menjadi hambatan dalam pencarian pesawat milik sekolah penerbangan Nusa Flying International School yang tengah ditumpangi Fikriansyah Apriano (18), Agung Febrian (30), Kapten Pilot Partogi Sianipar (25) ini.
Pencarian yang dilakukan oleh tim dari Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) dimulai pada pukul 07.00 dari pos pencarian di Situ Lembang menuju Puncak Gedogan III, di kawasan Gunung Burangrang, yaitu perbatasan antara Purwakarta dan Kabupaten Bandung Barat.
Jarak yang harus ditempuh menuju salah satu puncak dari rangkaian Gunung Burangrang tersebut dari pos Situ Lembang adalah 3,5 kilometer dengan kondisi medan yang sangat terjal dan curam. Hujan dan kabut yang menyelimuti pegunungan tersebut kemarin pun ikut memperberat usaha pencarian.
Tim Basarnas mengintensifkan pencarian di tempat tersebut sebab diduga kuat pesawat ini kini berada di kawasan puncak Gedogan III setelah ELT (Emergency Locator Transmitter) pada pesawat Cessna, satu-satunya alat pemancar sinyal yang bisa menunjukkan keberadaan pesawat itu terdeteksi di puncak Gedogan III.
Kepala Kantor SAR Jakarta, Roki Asikin, mengatakan Jumat (18/11/2011) sinyal dari ELT milik pesawat Cessna 172 tertangkap kuat di Gunung Burangrang. Karenanya, setelah menyisir habis Gunung Tampomas, pihaknya menggeser tim pencarinya yang beranggotakan 25 personel ke Gunung Burangrang, Minggu (20/11/2011).
"Kami masih yakin sinyal yang didapatkan tersebut berasal dari pesawat yang kami cari. Tapi, sayangnya cuaca hari ini (kemarin, Red) lebih buruk dari hari sebelumnya," ujarnya saat ditemui di pos pencarian di Situ Lembang, Minggu (20/11/2011).
Sebelumnya, menurutnya, sinyal serupa pun pernah terdeteksi di Gunung Tampomas. Namun, setelah dilakukan penyisiran oleh timnya bersama TNI, Kepolisian, dan masyarakat, pesawat tersebut tidak bisa ditemukan. Timnya akan melakukan pencarian di Gunung Burangrang bersama puluhan personel dari instansi lainnya mulai hari ini.
Asisten Operasi Basarnas, Yopi Haryadi, mengatakan secara perhitungan ELT di pesawat tersebut memang hanya bisa bertahan selama 5 hari untuk bisa terdeteksi. Namun, tidak menutup kemungkinan ELT bisa bertahan lebih lama.
"Semoga saja besok ELT-nya masih aktif besok (hari ini, Red) sehingga akan memudahkan misi pencarian. Kami akan memfokuskan pencarian di kawasan Gunung Burangrang melalui Situ Lembang. Tapi posko utamanya tetap ada di Wanayasa, Purwakarta," katanya. (*)