Sabtu, 4 Oktober 2025

HUT RI

Bhinneka Tunggal Ika Diubah Jadi Garuda Dipenggal

Di tengah upacara 17 Agustus yang dihadiri Gubernur Jawa Barat, muncul seorang pria yang membawa styrofoam garuda berleher terpenggal

Laporan Wartawan Tribun Jabar Dicky Fadiar Djuhud

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Di tengah ratusan pasang mata para peserta upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-66 Republik Indonesia (RI) di lapangan Gasibu, entah dari mana datangnya, tiba-tiba seorang pria berdiri di depan Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Institut Teknologi Bandung (ITB).

Upacara tersebut dihadiri unsur Muspida Jawa Barat. Bertindak sebagai inspektur upacara adalah Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. Pria tak dikenal itu mengenakan topi, baju, dan celana serba hitam dipadu sepatu pantofel abu kecokelatan.

Pria tersebut mengacung-acungkan styrofoam yang di depannya ada gambar burung Garuda dengan kepala terpenggal. Serta tulisan "Patung Garuda Telah Mati" dan "Islam Akan Tetap Hidup". Bukan itu saja, tulisan "Bhinneka Tunggal Ika" pun diubah menjadi tulisan "Garuda di Penggal".

Pihak keamanan merasa kecolongan, beberapa di antaranya langsung mengamankan pria yang belakangan mengaku bernama Muhamad Cucu Setiawan (34) itu.

"Saya bukan pupujieun. Saya cuma ingin menyampaikan pesan sama mereka. Ini, saya bawa data-data dalam CD, silakan dikopi. Memangnya kita sudah merdeka? Burung Garuda mah sudah mati," kata Cucu yang diiringi teriakan takbir sebanyak tiga kali.

Meski sudah diamankan agak menjauh dari lapangan upacara, Cucu tetap bersemangat meneirakkan 'kegelisahannya'. Menurutnya, tak sedikit aparat pemerintah yang membuat 'Burung Garuda' itu mati.

Dengan nada suara bergetar, Cucu mengaku kalau dirinya tidak terlibat dengan organisasi mana pun. Semua yang dilakukannya atas inisiatif sendiri. Ia tak gentar ditangkap aparat keamanan atas tindakan yang dilakukannya itu.

"Silakan tangkap! Kenapa sekarang saya melakukan ini. Ya, momennya memang harus sekarang. Biar apa yang saya kemukakan ini, didengar oleh para penguasa," kata Cucu yang sempat kaget saat seseorang merampas papan busa di tangannya lalu mengoyak-ngoyaknya sambil menghardik.

Melihat gelagat yang tidak baik dan sedikit memanas, Cucu menjauh dari kerumunan massa yang marah kepadanya. Cucu diamankan oleh sejumlah petugas. Sedangkan, pria bertubuh tinggi besar yang mengoyak-ngoyak poster yang dibawa pria yang mengaku guru komputer di sebuah sekolah dasar di Lembang itu terus mengeluarkan kata makian terhadap Cucu.

Orang itu menganggap Cucu orang gila dan memprovokasi.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved