Helikopter Jatuh
Hanna Sedih saat Mengemas Barang-barang Adrian
Hanna Moniaga merasakan kesedihan yang sangat dalam saat mengemas barang-barang milik Adrian Aird, satu di antara empat warga

Laporan Wartawan Tribun Manado, Rine Araro
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Hanna Moniaga merasakan kesedihan yang sangat dalam saat mengemas barang-barang milik Adrian Aird, satu di antara empat warga negara asing yang menjadi korban jatuhnya helikopter milik maskapai Nyaman Air, Rabu (3/8/2011) kemarin.
"Iya, ini saya sedang packing barang-barang yang ada di kamar Adrian," ujar Hanna kepada Tribun Manado melalui pesan di BlackBerry Messenger, Kamis (4/8/2011).
Dikatakan Hanna, Adrian merupakan sahabat dekatnya. Jadi saat mengemas barang-barang milik sahabatnya tersebut, ia sempat menitikkan air mata.
Kata Hanna, Adrian adalah sosok teman yang sangat baik. "Kalau lihat barang-barang ini, pasti ingat dia. Dia sudah tidak akan menempati ruangan ini lagi," tutur Hanna.
Menurut Hanna, kesedihannya makin bertambah ketika mengingat istri Adrian, Jois Bernadus, yang merupakan warga Treman, Minut, yang sedang mengandung.
Ia tak bisa membayangkan kondisi Jois yang juga merupakan sahabatnya. "Istrinya juga teman saya. Dia juga bekerja di sini (PT NHM)," kata Hanna.
Hanna yang merupakan karyawan kontraktor di PT NHM menambahkan, dia juga harus bersedih karena harus kehilangan tiga rekan kerjanya yakni Dion, Barry, Reolof.
Kata Hanna, tak ada firasat buruk yang dialaminya. Ditakatannya, sebelum kejadian tragis itu, Dion sempat mengirimkan pesan lewat BlackBerry Messenger padanya.
"Dion bilang, kalau dia sudah di Manado baru saja turun dari pesawat Silk Air. Tapi saya membacanya sekitar pukul 16.00 WIT, karena ponsel saya matikan," tandas Hanna.