Bom Bunuh Diri Cirebon
Ada Serpihan Baut Bom Cirebon di Paru-paru Dedi
Serpihan bom berupa baut nomor 8 masih tertanam di paru-paru korban dan belum diangkat.

Laporan wartawan Tribunnews.com, Yogi Gustaman
TRIBUNNEWS.COM, CIREBON - Dedi Maksudi, salah satu korban luka parah akibat ledakan bom bunuh diri di masjid Al Zikro, Mapolresta Cirebon, masih dirawat di ruangan Intensive Care Unit di Rumah Sakit Pelabuhan, Cirebon. Serpihan bom berupa baut nomor 8 masih tertanam di paru-paru korban dan belum diangkat.
"Baut satu di kepala, lengan kanan dua, tangan paku satu itu sudah diangkat semua. Keseluruhan baut empat, paku satu, dan satu baut lagi masih di perut. Sepertinya perlu dilakukan operasi lagi, tapi enggak tahu kapan," ujar Titin Komala, istri korban saat ditemui di rumah sakit, Sabtu (16/4/2011).
Menurut Titin, dirinya tak punya firasat apa-apa terhadap Dedi. Namun, pagi sebelum kerja, suaminya mengatakan akan salat Jumat di masjid Polres karena sedang banyak kerjaan. Terkadang, Dedi juga kerap salat di masjid dekat rumah asrama Polri Komplek Jembar Agung, Karya Mulya.
Dedi, menurut Titin, sebelumnya bertugas di Manado, kemudian dipindahkan ke Cirebon, tempat kelahirannya. Hampir 10 tahun Dedi bekerja di Polres Cirebon. Dedi memiliki tiga anak, yakni Fiki Dwi Hasri (13 tahun), Feni Rizki (9 tahun), dan Feri Wibowo (20 tahun).
Sedianya, hari ini Dedi harus berangkat ke Bogor untuk membantu saudaranya yang pindahan rumah. Namun apa mau dikata, posisi sebagai pengurus Dewan Kemakmuran Masjid Al Zikro, Dedi harus salat paling depan, sebelah kiri Kapolres Cirebon AKBP Herukoco. (*)