Kamis, 2 Oktober 2025

Merapi Meletus

Pengamen Jalanan Bikin Pengungsi Bergoyang

Keterbatasan ekonomi tidak lantas membuat para pedagang kaki lima dan pengamen jalanan hanya bisa mengelus dada.

Penulis: Willem Jonata
Editor: Juang Naibaho
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Keterbatasan ekonomi tidak lantas membuat para pedagang kaki lima dan pengamen jalanan yang biasa beroperasi di kereta api antar-kota hanya bisa mengelus dada. Mereka pun tergerak untuk membantu para pengungsi akibat letusan Gunung Merapi.

Musik dangdut itu memecah keheningan sore di posko pengungsian Stadion Maguwoharjo, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Para pedagang kaki lima di stasiun kereta api antar kota dan pengamen jalanan yang tergabung dalam paguyuban Seneng Melu Sepur (SMS) itu memulai aksinya di bagian timur Stadion.

Mereka memainkan musik dangdut dengan instrumen gitar, gendang, dan tamborin. Lagu-lagunya terdengar begitu rancak. Mereka berjoget sambil menyanyi mengikuti irama. Hal itu, tentu saja, langsung menyedot perhatian para pengungsi yang sejak tadi duduk-duduk dan tidur-tiduran sambil menunggu santapan gulai daging hewan kurban.

Para pengungsi pun ikut larut dalam alunan musik dangdut yang rancak itu. Mereka membaur berjoget, bahkan ikut menyanyi. Ini spesial lagu-lagu dangdut yang menyenangkan. Tembang duka lara untuk sementara disingkirkan.

"Seperti orang ngamen, kita keliling stadion, mas. Kalau cuma satu sisi, nanti yang lain nggak kebagian. Kita nyanyi lagu dangdut yang seneng-seneng," kata Agus (32), anggota paguyuban SMS sekaligus warga Klaten Tengah itu, Selasa (16/11/2010) di Stadion Maguwoharjo.

Selain menghibur para pengungsi dengan musik dangdut, SMS juga memberikan sejumlah bantuan logistik berupa mie instan dan makanan ringan. Memang jumlahnya tidak banyak, namun diharapkan bantuan tersebut sangat berarti bagi para pengungsi.

"Memang kita bukan orang berpunya, mas. Tapi kita peduli dengan saudara-saudara kita di pengungsian ini," ujarnya. Agus pun menambahkan bahwa rencananya, kalau masih memungkinkan, SMS akan melakukan hal serupa di Balerante, Klaten yang warganya mengalami nasib serupa.(*)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved