Jumat, 3 Oktober 2025

Ramadan 2019

PUASA SEHAT, Sahur Itu Berkah, Nabi Menganjurkan Tak Melewatkan, Efeknya Bikin Awet Muda Lo

Malas, ngantuk kerapkali jadi alasan banyak yang melewatkan santap sahur di sepertiga malam menjelang dini hari. Padahal, ada rahasia dahsyat

Penulis: Anita K Wardhani
net
Ilustrasi ngantuk setelah makan 

Tetapi faktanya hormon-hormon baik tersebut semakin malam semakin turun produksinya dan akan berada pada titik terendah saat sepertiga malam terakhir.

Kebalikannya hormon stress yakni hormon kortisol justru meningkat produksinya dan yang bisa menghentikannya adalah kalau kita bangun.

"Jadi ketika kita bangun makan sahur pada saat sepertiga malam terakhir otomatis akan menghentikan produksi kortisol dan sekaligus menjaga fungsi hormon-hormon baik selama kita tidur terutama di sepertiga malam kedua dapat bermanfaaat secara optimal," kata Pramono.

Ilustrasi tidur lebih dari 8 jam.
Ilustrasi tidur lebih dari 8 jam. (thesleepjudge.com)

Perlu kita ketahui efek jahat hormon kortisol yang berlebihan antara lain:
- Hilangnya massa otot;
- Terurainya otot, tendon, ligament karena digunakan untuk membentuk glukosa.
- Menurunnya kadar DHEA, hormone pertumbuhan, IGF-1 dan TSH (Thyroid stimulating hormone).
- Menurunnya sistem kekebalan tubuh kita.
- Meningkatnya kadar gula Darah; Karena berkurangnya pengangkutan glukosa ke dalam sel.
- Menurunnya kepekaan Insulin serta meningkatkan nafsu makan dan selalu ingin makan yang manis-manis.
- Meningkatnya lemak tubuh; terjadi peningkatan jumlah total lemak tubuh dan biasanya tertumpuk pada perut yang ditandai dengan perut yang buncit.

Jadi dengan bangun di sepertiga malam terakhir betapa luar biasa manfaatnya dari meningkatnya system kekebalan tubuh.

Menjadi lebih awet muda, mencegah penyakit metabolic sindrom semacam kencing manis bahkan membantu keberhasilan diet terutama yang mempunyai perut buncit.

Nah, luar biasa kan dampaknya? Sekarang masihkah kita malas bangun makan sahur?

berbuka puasa 2a
berbuka puasa 2a (IST/AFP)

Tiga Kunci Puasa Sehat
Menjalankan ibadah puasa lancar tentunya sangat diharapkan. Tentu diperlukan pola makan yang tepat.

Agar tubuh tetap sehat saat berpuasa, ada tiga kunci yang wajib kita penuhi.

Kunci itu dinamakan 3 J. Apakah itu?

J yang pertama adalah jumlah kalori sesuai kebutuhan.

Kemudian memilih jenis komposisi karbohidrat, protein dan lemak seimbang serta terpenuhinya nustrien yang spesifik. Juga jadwal makan yang baik.

Pakar gizi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, dr. Fiastuti Witjaksono SpGK menyarankan untuk sahur kita hanya makan 40 persen dibandingkan saat kita makan sehari-hari.

Makan besar (nasi sayur lauk pauk) besarannya 30 persen, makan kecil 10 persen yang dilakukan sebelum imsyak minum 3 gelas yang dilakukan setelah bangun tidur.

"Nutrisi yang dibutuhkan selama puasa adalah karbohidrat yakni nasi atau penganti nasi, sayur dan buah. Protein seperti telur, ikan, ayam dan daging. Protein nabati yakni tahu dan tempe. Perlu lemak minyak, sayur, buah, susu dan minuman tiga gelas. Jangan minum manis untuk menghindari resiko lapar dan hipoglisemia," papar Fiastuti.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved