Rabu, 1 Oktober 2025

Bos Astra Property Frans Surjadi: Gedung Tinggi Harus Berdampak Sosial dan Inklusif

Pembangunan gedung vertikal perlu mempertimbangkan aspek inklusivitas dan kontribusi sosial. 

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
handout
NILAI SOSIAL HIGH RISE BUILDING - Direktur Astra Property Frans Surjadi di sesi Resilient Urban Futures in Indonesia di ajang CTBUH 2025 Indonesia Conference yang digelar di Jakarta belum lama ini. 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Maraknya pembangunan gedung pencakar langit di kota-kota besar perlu disikapi dengan pendekatan lebih menyeluruh diantaranya dengan menghadirkan nilai sosial dan keberlanjutan jangka panjang.

Hal ini disampaikan Direktur Astra Property Frans Surjadi di sesi Resilient Urban Futures in Indonesia di ajang CTBUH 2025 Indonesia Conference yang digelar di Jakarta belum lama ini.

“Bukan semata soal tinggi, canggih, atau ramah lingkungan, tetapi juga soal bagaimana sebuah bangunan dapat memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dan menginspirasi kemajuan kota,” ujar Frans.

Ia menegaskan, sertifikasi hijau memang penting, namun itu saja tak cukup. “Komitmen terhadap pembangunan tidak hanya untuk hari ini, tapi juga bagi masa depan,” tegasnya.

Menurut Frans, pembangunan gedung vertikal harus mempertimbangkan aspek inklusivitas dan kontribusi sosial. 

Di tengah urbanisasi yang cepat dan keterbatasan lahan, gedung tinggi menjadi solusi, tetapi harus dirancang dengan visi jangka panjang.

“Gedung tinggi harus menjadi bagian dari solusi kota, bukan sekadar simbol kemajuan teknologi. Kita perlu menanyakan: Apakah bangunan ini menjadi titik temu? Apakah ia mendorong interaksi atau malah menciptakan jarak sosial baru?” ucapnya.

Gedung yang dirancang dengan mempertimbangkan konektivitas, ruang publik, keberagaman fungsi, hingga efisiensi energi, menurut Frans, akan jauh lebih berkelanjutan dan membangun kedekatan antara infrastruktur dan komunitas.

Kolaborasi Lintas Sektor 

CTBUH 2025 Indonesia Conference merupakan bagian dari program Architalks, forum yang mempertemukan lebih dari 20 pembicara dari berbagai bidang—arsitek, kontraktor, perencana kota, hingga teknolog konstruksi—untuk berdiskusi soal masa depan kawasan urban yang resilien dan manusiawi.

Baca juga: Permintaan Properti di Jabodetabek Diprediksi Tetap Tinggi, LPCK Serius Garap Hunian Terjangkau

Dukungan Astra Property terhadap ajang ini mencerminkan komitmen perusahaan dalam membentuk industri properti yang bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan.

Baca juga: Tangerang Jadi Magnet Baru Properti, Bukan Sekadar Alternatif Jakarta

“Setiap meter persegi yang kami bangun harus membawa nilai—baik bagi lingkungan, ekonomi, maupun kehidupan sosial masyarakat. Di situlah makna pembangunan kota yang berkelanjutan dan inklusif,” ujar Frans.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved