Kamis, 2 Oktober 2025

Didukung Infrastruktur Kawasan, Pengembang Ini Kembangkan Kota Baru 1.100 Ha di Dekat Bandara Soetta

Proyek kawasan perkotaan baru seluas 1.100 hektar bernama Asthara Skyfront City kini dibangun di barat kota Jakarta.

handout
KOTA BARU DI BARAT JAKARTA - Suasana peluncuran proyek perkotaan baru seluas 1.100 hektar yang diberi nama Asthara Skyfront City di kawasan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Kamis (19/6/2025). Proyek kota baru ini mencakup kawasan seluas 1.000 hektare. 

Laporan Wartawan Hasiolan EP/Tribunnews.com 

TRIBUNNEWS.COM - Proyek kawasan perkotaan baru seluas 1.100 hektar bernama Asthara Skyfront City kini dibangun di barat kota Jakarta yang berdekatan dengan Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Menurut Supardi Ang, CEO Asthara Skyfront City menjelaskan, proyek ini dikembangkan oleh Asthara Group dan dirancang sebagai kawasan terpadu yang akan mencakup hunian, area komersial, perkantoran, serta fasilitas pendukung lain seperti pendidikan, layanan kesehatan dan ruang terbuka hijau.

"Kawasan ini terbagi menjadi lima distrik: East District, Midtown District (Edutown), North District (CBD), South District, dan West District," kata dia dikutip Jumat (20/6/2025).

Pihak pengembang juga menyebut, meski berlokasi di dekat bandara, pihak pengembang menyebut kawasan ini tidak berada di jalur langsung penerbangan. 

Akses ke kawasan ini terhubung melalui Jalan Perimeter Utara, Jalan Marsekal Suryadharma, serta dua ruas jalan tol yang melintasi Jabodetabek.

Di acara peluncuran yang digelar di Jakarta, Supardi Ang menyatakan, proyek ini merupakan bagian dari rencana pengembangan kota baru jangka panjang yang mencakup aspek perumahan dan infrastruktur kawasan.

Peluncuran kawasan Asthara Skyfront City juga dibarengi dengan dimulainya penjualan perdana klaster hunian Allurea at The Floritz. 

Klaster Allurea mencakup area seluas 5 hektar dari total 22 hektar kawasan superklaster The Floritz. Dua tipe rumah ditawarkan dalam klaster ini, yaitu tipe 6 dan tipe 8, dengan harga mulai dari Rp900 juta.

Pengembang menyebut kawasan ini akan menyasar berbagai kalangan, termasuk pekerja yang beraktivitas di sekitar bandara.

Antara lain, awak maskapai penerbangan, teknisi airline, dan profesional lain yang memiliki mobilitas tinggi. Namun demikian, belum ada informasi lebih lanjut mengenai tahapan pembangunan fisik maupun jadwal operasional kawasan tersebut.

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved