Sabtu, 4 Oktober 2025

Efisiensi Anggaran Pemerintah

Banyak Hotel Dijual di Toko Online Gara-gara Pengetatan Anggaran Pemerintah

Industri perhotelan kini menjerit akibat efisiensi anggaran pemerintah dan memicu sejumlah pengusaha hotel bangkrut dan penjual propertinya.

|
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
HOTEL SEPI - Ilustrasi hotel di kawasan Bundaran HI Jakarta. Industri perhotelan kini menjerit akibat efisiensi anggaran pemerintah dan memicu sejumlah pengusaha hotel bangkrut dan penjual propertinya. Sebagian hotel-hotel yang sepi tamu tersebutdijual di toko online. 

"Ini ada isu bahwa hotel itu harus mengelola sampahnya sendiri. Kalau hotel itu ada di mal, bagaimana kami bisa mengelola sampahnya?" ucap Sutrisno.

Baca juga: Okupansi Hotel Menurun saat Lebaran 2025, Komisi VII DPR Harap Pemerintah Beri Promosi dan Insentif

Selain itu, hotel juga diwajibkan mengurus berbagai sertifikasi seperti izin minuman beralkohol dan sertifikat laik fungsi. Jika dikalkulasikan, total sertifikasi yang harus dipenuhi bisa mencapai 30 jenis yang pada akhirnya membebani pengusaha hotel dari sisi biaya.

Akibat dari penurunan ini, sebanyak 70 persen responden menyatakan akan melakukan pengurangan karyawan karena turunnya tingkat hunian hotel.

Sebanyak 70 persen pengusaha hotel itu berpotensi mengurangi sekitar 10-30 persen jumlah karyawan mereka jika persoalan tingkat hunian ini tidak terselesaikan.

"Itu bisa mencapai angkanya sekitar 10 sampai 30 persen dari karyawan yang ada. Karyawan ini tentu yang terkena karyawan bukan tetap ya, yang kontrak," kata Sutrisno. (Tribun Network/daz/wly)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved