Pilpres 2019
Gerakan Suluh Kebangsaan Dorong Segera Dilakukan Rekonsiliasi Politik
Ketua Gerakan Suluh Kebangsaan, Mahfud MD mendukung penuh tugas Polri dan TNI dalam menegakkan keamanan dan ketertiban masyarakat.
"Kedua, kami mendukung semua pengguna media sosial mengendalikan diri, tidak sembarangan menyebar hoax serta mendukung tindakan pembatasan media sosial oleh pemerintah," tuturnya.
Diketahui pascakerusuhan 21 dan 22 Mei, Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika sempat memblokir akses media sosial serta WhatsApp guna menghindari penyebaran konten hoax.
Alhasil ketika itu, masyarakat Indonesia kesulitan untuk mengirim dan menerima foto serta video.
Baca: Ismed Sofyan Tanggapi Soal Perubahan Laga Kandang Persija Saat Bertemu Bali United
Termasuk untuk memantau media sosial atau mengungah apapun di akun media sosial mereka.
Ketiga, Suluh Indonesia turut mendukung pemerintah mengungkap dalam kerusuhan.
Mahfud MD meyakini ada dalang dari semua kerusuhan yang telah terjadi.
"Pasti ada dalangnya, tidak mungkin ini semua spontanitas. Ini jelas sangat terencana dengan peralatan dan sistem komando," tambahnya.
Baca: Presiden Jokowi Teken Keppres Cuti Bersama PNS 2019, Libur Lebaran Sebentar Lagi, Ini Jadwalnya!
Keempat, Mahfud MD juga mendorong Polri segera mengungkap para pembawa, penyuplai senjata ilegal hingga peluru tajam termasuk soal ancaman pembunuhan pada tokoh nasional.
"Kami dukung Polri dan TNI ungkap semuanya ke publik. Kami dukung Polri dan TNI terus tegakkan keamanan dan ketertiban untuk melindungi masyarakat. Keselamatan bangsa dan negara itu hukum tertinggi," imbuhnya.
Jawaban Wiranto
Selama dua jam penuh, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Wiranto menerima kunjungan dari Gerakan Suluh Kebangsaan yang diketuai Mahfud MD.
Dalam pertemuan tersebut, Wiranto menjelaskan seputar kasus 21-22 Mei 2019 kepada para tokoh Gerakan Suluh Kebangsaan.
Di antaranya soal mengapa pascapencoblosan atau saat pengumuman hasil pemilu terjadi demo besar-besaran.
Baca: Menkes Ingatkan Pemudik Manfaatkan Rest Area untuk Cek Kesehatan
Termasuk dijelaskan pula soal apa sebenarnya tujuan demo akbar yang digelar di Jakarta, apakah demo berlangsung damai, sesuai dengan komitmen penggagasnya hingga mengapa ada korban.
Terkait adanya korban, Wiranto menegaskan di tempat demo sama sekali tidak dilaporkan adanya korban yang meninggal tertembak.
Lantas, dimana kira-kira korban yang dilaporkan meninggal akibat tembakan senjata api?