Kamis, 2 Oktober 2025

Pilpres 2019

Forum Kiai Imbau Umat Tidak Ikut Aksi Inkonstitusional 22 Mei 2019

Forum Kyai Tahlil (FKT) mengimbau umat Islam agar tidak mengikuti dan terpancing dengan tindakan-tindakan inkonstitusional.

Istimewa
Koordinator FKT Banyumas Jawa Tengah KH Hashir Abdul Aziz dalam acara Multaqo Ulama di Ponpes Anwarussholihin, Pamujan, Teluk, Kab. Banyumas, Jawa Tengah, Minggu (19/5/2019). /ist 

Menurutnya, akhir-akhir ini sebagian masyarakat telah yang menyatakan secara terbuka akan melakukan perlawanan di luar jalur hukum yang telah disepakati bersama dengan mengusung kegiatan People Power.

"Sudah seharusnya ulama mulai bergerak dan hal tersebut sudah diawali oleh para sesepuh ulama untuk melakukan Multaqo ulama," jelasnya.

Multaqo ulama yang digelar ribuan ulama di Jakarta awal Mei silam merekomendasikan sejumlah poin, diantaranya menegaskan kembali kesepakatan pendiri bangsa dan alim ulama bahwa bentuk bangunan yang sejalan dengan Islam di bumi Indonesia adalah NKRI.

NKRI merupakan bentuk negara yang sesuai dengan islam yang rahmatan lil alamin di indonesia dan Pancasila adalah dasar negara dan falsafah bangsa.

Kemudian, ulama mengimbau umat Islam untuk bersama-sama mewujudkan stabilitas keamanan dan situasi kondusif.

Selain itu, Ketua Rijalul Anshar Salatiga Kyai M Imam Arif juga mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk tidak turut hadir dalam kegiatan inkonstitusional dan melawan hukum serta menerima keputusan terakhir dari KPU.


MUI ajak jaga persatuan

Isu gerakan people power bakal mengiringi pengumuman resmi hasil Pemilu (pileg dan pilpres) pada 22 Mei 2019 oleh KPU.

Menanggapi isu tersebut, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengajak umat agar tak mudah terprovokasi dan senantiasa menjaga persatuan.

Baca: People Power Yang Memaksakan Kehendak, MUI: Haram

Sekjen MUI Anwar Abbas yang dihubungi Tribun, pada Minggu (19/5/2019) mengatakan, persatuan dan kesatuan Indonesia jangan mudah terpecah akibat pesta demokrasi 5 tahunan itu.

Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas
Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas (Tribunnews.com/Chaerul Umam)

"Persatuan dan kesatuan bangsa adalah kekayaan kita yang harus kita syukuri dan tidak ternilai harganya. Jangan merusak persatuan dan kesatuan, harus kita hindari," ujar Anwar Abbas.

Seyogyanya menurut Anwar, melalui pemilu yang berasas luber dan jurdil ini, maka dapat lahir pemimpin yang jujur dan adil pula.

"Karena itu kalau ada hal-hal yang mengganggu yang menyangkut masalah penyelenggaraan pemilu, masalah penghitungan suara yang dianggap bermasalah maka KPU hendaknya benar-benar bisa menyelesaikannya dengan baik, agar kedua belah pihak bisa menerima hasil perhitungan tersebut dengan ikhlas dan legowo," jelas dia.

Sebelumnya, organisasi Islam terbesar Muhammadiyah mengimbau agar warganya tak mengikuti aksi massa tersebut.

Baca: Pasca-pengakuan Terduga Teroris yang Akan Lakukan Teror 22 Mei, KPU Diperketat

Muhammadiyah meminta, agar semua pihak baik partai politik, para calon legislatif, dan calon presiden-wakil presiden beserta para pendukungnya, agar dapat berjiwa besar, legawa, arif, dan bijaksana menerima hasil-hasil Pemilu.

Lebih jauh Muhammadiyah berharap, aparatur keamanan tidak bertindak represif dan mengutamakan pendekatan persuasif agar terhindarkan dari bentrokan fisik dan jatuhnya korban jiwa.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved