Jumat, 3 Oktober 2025

Pilpres 2019

BPN: Kalau Alumni 212 Dukung Prabowo, Itu Hak Politik Mereka

Hidayat Nur Wahid menilai tak ada yang salah jika gerakan 212 memberikan dukungan kepada pasangan calon tertentu dalam Pilpres 2019.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Taufik Ismail
Wakil Ketua Dewan Syuro PKS sekaligus anggota Badan Pemenangan Nasional ( BPN) Prabowo-Sandi, Hidayat Nur Wahid, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (25/3/2019). 

Dalam kampanye tersebut, kubu Prabowo-Sandiaga mengundang alumni 212.

Maruf Amin, sebagai penggerak alumni 212 dipastikan tidak akan hadir.

Sebab, menurutnya, itu masuk kategori kampanye pasangan Prabowo-Sandiaga.

Baca: Sungai Meluap, Puluhan Hektare Sawah di Brangsong Kendal Terendam, Petani Terancam Gagal Panen

Bagi Maruf Amin, tujuan gerakan 212 sudah selesai.

Maruf Amin
Maruf Amin (Dennis Destryawan/Tribunnews.com)

Kini yang ada Persaudaraan Alumni 212.

"Ya, itu kan' sudah kampanye kok. Saya sih calon 01. Jadi tidak ada hubungannya. 212 tidak ada hubungannya. 212 yang asli sudah selesai. Kalau sekarang 212, yang PA. Yang dibangun ke sana itu 212 yang PA namanya," ujar Maruf di Rumah Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (5/4/2019).

Baca: Kemenlu: Panitia Pemilihan Luar Negeri Hanya Bertanggung Jawab Kepada KPU

Menurut Maruf, gerakan Persaudaraan Alumni 212 bermuatan politis.

Sedangkan, 212 asli merupakan gerakan yang mengedepankan keumatan.

"Iya PA itu, kalau yang murni, yang tidak ada tambahannya 212 murni nah di situ saya ada. saya penggerak," tutur Maruf.

Baca: Fakta Terkini Kasus Mayat dalam Koper, Pembunuhan Diduga di Kediri hingga Korban Sempat Melawan

Maruf pun memastikan tidak akan hadir dalam acara di GBK.

"Ya tidak lah. Dan tidak ada hubungannya dengan 212 yang asli. Ini kan' 212 PA," ucapnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved