Pilpres 2019
BPN: Kalau Alumni 212 Dukung Prabowo, Itu Hak Politik Mereka
Hidayat Nur Wahid menilai tak ada yang salah jika gerakan 212 memberikan dukungan kepada pasangan calon tertentu dalam Pilpres 2019.
Dalam kampanye tersebut, kubu Prabowo-Sandiaga mengundang alumni 212.
Maruf Amin, sebagai penggerak alumni 212 dipastikan tidak akan hadir.
Sebab, menurutnya, itu masuk kategori kampanye pasangan Prabowo-Sandiaga.
Baca: Sungai Meluap, Puluhan Hektare Sawah di Brangsong Kendal Terendam, Petani Terancam Gagal Panen
Bagi Maruf Amin, tujuan gerakan 212 sudah selesai.

Kini yang ada Persaudaraan Alumni 212.
"Ya, itu kan' sudah kampanye kok. Saya sih calon 01. Jadi tidak ada hubungannya. 212 tidak ada hubungannya. 212 yang asli sudah selesai. Kalau sekarang 212, yang PA. Yang dibangun ke sana itu 212 yang PA namanya," ujar Maruf di Rumah Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (5/4/2019).
Baca: Kemenlu: Panitia Pemilihan Luar Negeri Hanya Bertanggung Jawab Kepada KPU
Menurut Maruf, gerakan Persaudaraan Alumni 212 bermuatan politis.
Sedangkan, 212 asli merupakan gerakan yang mengedepankan keumatan.
"Iya PA itu, kalau yang murni, yang tidak ada tambahannya 212 murni nah di situ saya ada. saya penggerak," tutur Maruf.
Baca: Fakta Terkini Kasus Mayat dalam Koper, Pembunuhan Diduga di Kediri hingga Korban Sempat Melawan
Maruf pun memastikan tidak akan hadir dalam acara di GBK.
"Ya tidak lah. Dan tidak ada hubungannya dengan 212 yang asli. Ini kan' 212 PA," ucapnya.