Kamis, 2 Oktober 2025

Pilpres 2019

BPN: Kalau Alumni 212 Dukung Prabowo, Itu Hak Politik Mereka

Hidayat Nur Wahid menilai tak ada yang salah jika gerakan 212 memberikan dukungan kepada pasangan calon tertentu dalam Pilpres 2019.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Taufik Ismail
Wakil Ketua Dewan Syuro PKS sekaligus anggota Badan Pemenangan Nasional ( BPN) Prabowo-Sandi, Hidayat Nur Wahid, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (25/3/2019). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Penasihat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Hidayat Nur Wahid menilai tak ada yang salah jika gerakan 212 memberikan dukungan kepada pasangan calon tertentu dalam Pilpres 2019.

Menurutnya dukungan dari persaudaraan alumni 212 tidak melanggar undang-undang.

Termasuk memberikan dukungan kepada pasangan calon nomor urut 02, Prabowo-Sandiaga.

"Pertama, 212 itu sah rakyat Indonesia. Mereka juga punya hak pilih, mereka punya hak politik. Kalu kemudian mereka menyatakan dukungan ke kelompok manapun, itu hak mereka," kata Hidayat Nur Wahid di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (5/4/2019).

Baca: Berbedat Soal Pembubaran HTI, Aria Bima Pukul Meja hingga Minta Gamal Albinsaid Diam

"Kalau kemudian mereka (Alumni 212) menyatakan dukungan ke 02, misalnya, ya itu hak mereka. Di mana salahnya? Tidak ada undang-undang apapun yang dilanggar," tambah Hidayat Nur Wahid.

Menurut Wakil Ketua MPR RI tersebut, sebenarnya tim BPN tidak mutlak mengundang PA 212 karena PA 212 juga memiliki agenda untuk memutihkan Jakarta pada hari kampanye akbar Prabowo-Sandiaga dilakukan.

"Ya sudah ketemu aja. Yang dipentingkan adalah bahwa itu nanti semuanya berlangsung tetap aman, tertib, dan damai sesuai dengan apa yang kita harapkan, sesuai dengan tradisi islami yamg dipegang oleh 212," ujarnya.

Baca: PPATK Akan Telusuri Dugaan Penggunaan Dana Asing dalam Kampanye Pilpres 2019

Menanggapi tudingan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf yang menyebut PA 212 adalah gerakan politik untuk kubu Prabowo-Sandiaga, menurut Hidayat, gerakan 212 tak hanya memikirkan soal Pilpres.

Hidayat mengatakan Islam tak memisahkan antara urusan politik dan bukan politik, asalkan dilakukan dengan cara yang baik dan sesuai aturan hukum serta tidak merugikan pihak lain.

"Dukungan politik, Anda mau sebut gerakan politik, ya terserah Anda. Tapi apa salahnya kalau itu gerakan politik? Gerakan politik dari masyarakat yang punya hak politik di negara demokrasi, apa salahnya?" ujar politikus PKS tersebut.

Baca: Jokowi Minta Pendukungnya di Indramayu Rapatkan Barisan Lawan Fitnah Jelang Pencoblosan

Diberitakan sebelumnya, Ketua Penyelenggara Kampanye Akbar Prabowo-Sandiaga di GBK Senayan, Muhammad Taufik menyebut, pihaknya mengundang para peserta ulama 212 dalam kampanye akbar tersebut.

"Hampir semua yang hadir di 212 hadir. Insyaallah hadir semua," ucap Taufik di GBK Senayan, Jakarta, Kamis (4/6/2019).

Respons Maruf Amin

alon wakil presiden nomor urut 01 Maruf Amin tidak akan menghadiri kampanye akbar pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (7/4/2019).

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved