Pilpres 2019
Prabowo Subianto: Sebagai Pendekar, Guru Saya Mengajarkan untuk Tidak Pernah Benci atau Dendam
Calon Presiden Prabowo Subianto mengaku tetap santai saat ditanyai tanggapannya terkait berbagai kritik yang ditujukan kepadanya.
"Saya juga pernah dipimpin oleh orang Kristen, orang Islam, atau agama lain. Apakah saya tidak hormat dengan atasan saya? Saya hormat dan patuh," tegasnya.
Ia juga bercerita pernah memiliki seorang dokter pribadi non muslim.
"Saya pernah mempercayakan nyawa saya dipegang oleh dokter se-orang Kristen. Sehingga, tidak benar saya dibilang anti-Kristen atau anti Tionghoa," lanjutnya kembali.
Sebagai calon pemimpin bangsa, ia berkomitmen untuk menggandeng seluruh lapisan masyarakat, tanpa mempertimbangkan agamanya.
"Saya ambil kesimpulan, bahwa kita punya hak yang sama untuk membangun dan melindungi bangsa ini," kata Ketua Dewan Pembina Gerindra ini.
Ia menegaskan sudah selaiknya pemerintah memberikan perlindungan terbaik kepada rakyat.
"Kita tidak boleh membohongi masyarakat. Semua kelompok agama, etnis dan ras, memiliki hak yang sama," pungkasnya.
Prabowo hadir tidak sendiri di acara ini. Ia didampingi oleh sang adik, Hashim Djohadikusumo, yang juga Ketua Gerakan Kristiani Indonesia Raya (Gekira).
Ada pula Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar.
Sementara dari Badan Pemenangan Provinsi (BPP), hadir Ketua BPP Jatim, Soepriyatno. Soepri juga merupakan Ketua DPD Gerindra Jatim.
Penulis: Surya/Bobby Koloway
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul: Temui Warga Tionghoa di Surabaya, Prabowo Subianto Mengaku Santai Saat Dikritik Pedas