Pilpres 2019
Prabowo Subianto: Sebagai Pendekar, Guru Saya Mengajarkan untuk Tidak Pernah Benci atau Dendam
Calon Presiden Prabowo Subianto mengaku tetap santai saat ditanyai tanggapannya terkait berbagai kritik yang ditujukan kepadanya.
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Calon Presiden Prabowo Subianto mengaku tetap santai saat ditanyai tanggapannya terkait berbagai kritik yang ditujukan kepadanya.
Hal tersebut diungkapkan Prabowo Subianto saat bertemu komunitas warga Tionghoa, Kristen, Katolik se-Jawa Timur, di Surabaya, Sabtu (22/12/2018).
Baca: Hilang Seusai Tsunami, Vokalis Grup Band Seventeen: Minta Doanya Agar Istri Saya Cepat Ketemu
"Saya punya sikap seperti anak Jakarta, saya jawab tiga kata, EGP, Emang Gua Pikirin," kata Prabowo Subianto.
Ia yang sejak kecil dididik untuk bersikap dewasa, merasa tak perlu meladeni setiap fitnah yang tertuju kepadanya.
Baca: BPCB Jawa Timur Lakukan Ekskavasi Terhadap Situs Purbakala yang Ditemukan Mojokerto
"Sebagai pendekar, guru saya mengajarkan untuk tidak pernah benci, atau dendam," kata Prabowo.
Di dunia politik, tebaran fitnah yang ditujukan kepadanya dinilai sebagai hal lumrah.
"Saya seperti itu. Saya mengerti hidup, penuh persaingan. Termasuk politik. Sebab politik memang terkait persaingan kekuasaan," katanya.
Menurutnya, tanpa ia harus susah payah memberikan jawaban, setiap fitnah yang ditujukan kepada dirinya akan terbantahkan.
Baca: Ketika Prabowo Cerita dan Menari Gatotkaca Saat Bertemu Warga Kristen-Tionghoa di Surabaya
"Pepatah jawa mengatakan bahwa sing becik ketitik, sing ala ketara. Saya lebih baik nerima," katanya.
Menurutnya, dibanding menanggapi kritik, ia lebih baik fokus untuk menebarkan kebaikan.
"Mari kita wujudkan dengan tindakan, bukan sekadar ucapan," lanjutnya,
Hal ini, ia katakan menanggapi tudingan sejumlah orang yang menyebut dirinya anti-kristen hingga anti-tiongoa.
Menurutnya, hal itu tidak benar.
Ia lantas bercerita kala masih aktif di militer dahulu ia pernah memimpin ribuan pasukan yang berasal dari lintas suku, agama, maupun ras.
Baca: Sejumlah Hotel dan Kendaraan Rusak Akibat Gelombang Tinggi yang Menerjang Anyer
"Saya memimpin kelompok terkecil, hingga yang jumlahnya ribuan. Saya pernah memimpin prajurit semua agama. Semua etnis atau ras," kata Prabowo.