Minggu, 5 Oktober 2025

Tsunami di Banten dan Lampung

Sejumlah Hotel dan Kendaraan Rusak Akibat Gelombang Tinggi yang Menerjang Anyer

Sejumlah kendaraan bangunan dan kendaraan rusak akibar gelombang tinggi yang menghantam Pantai Anyer, Banten, Sabtu (22/12/2018).

Editor: Adi Suhendi
twitter/RockersPantura
Gelombang pasang di Anyer 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah kendaraan bangunan seperti hotel  dan kendaraan rusak akibat gelombang tinggi yang menghantam Pantai Anyer, Banten, Sabtu (22/12/2018).

Peristiwa gelombang pasang yang naik ke daratan terjadi sekitar pukul 21.15 WIB.

Baca: Hilang Seusai Tsunami, Vokalis Grup Band Seventeen: Minta Doanya Agar Istri Saya Cepat Ketemu

"Ini bukan tsunami. Juga bukan disebabkan letusan Gunung Anak Krakatau. Tapi gelombang pasang karena bulan purnama," ujar Kepala Pusat Data dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho seperti dikutip dari keterangan tertulis.

BNPB pun meminta masyarakat tetap tenang. Sementara itu, BPBD Banten melaporkan ada korban dalam gelombang pasang di Pantai Carita.

Baca: Gelombang Tinggi yang Menerjang Wilayah Banten dan Lampung Sudah Surut

Namun detailnya belum bisa diungkapkan.

"Informasi dari anak buah saya di lapangan ada korban, banyak warga yang mengungsi," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Pandeglang, Endan Permana, saat dikonfirmasi, Sabtu malam.

"Masih nunggu update selanjutnya," tambahnya.

BMKG sebut sebagai tsunami

BMKG melalui twitnya awalnya menyatakan fenomena tersebut bukan tsunami melainkan gelombang tinggi.

Namun, dalam siaran persnya, setelah melihat data dari empat stasiun pengamatan, BMKG menyebut gelombang tersebut termasuk tsunami.

Hasil pengamatan menunjukkan tinggi gelombang masing-masing 0.9 meter di Serang pada pukul 21.27 WIB, 0,35 meter di Banten pada pukul 21.33 WIB, 0,36 meter di Kota Agung pada pukul 21.35 WIB, dan 0,28 meter pada pukul 21.53 WIB di Pelabuhan Panjang.

Baca: Antrean Kendaraan di Pelabuhan Merak Mengular Panjang Akibat Tsunami di Selat Sunda

Meski menyatakan tsunami, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rachmat Triyono menyatakan bahwa sebenarnya tidak ada aktivitas seismik di sekitar lokasi gelombang tinggi.

"Jadi masih belum jelas penyebabnya. Apakah mungkin karena aktivitas Krakatau? Kita belum tahu," katanya saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (22/12/2018).

Penulis : Kontributor Banten, Acep Nazmudin

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: BNPB: Gelombang Pasang di Anyer, Sejumlah Hotel dan Kendaraan Rusak

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved