Selasa, 30 September 2025

10 UMKM Binaan Pertamina Tembus Pasar Jepang Lewat World Expo Osaka 2025

Salah satunya, Bali Honey, berhasil menarik minat pembeli Jepang hingga potensi transaksi Rp30 miliar. Langkah ini sejalan dengan Asta Cita dan SDGs.

Editor: Content Writer
istimewa
UMKM GO GLOBAL - Sebanyak 10 UMKM binaan Pertamina tampil di World Expo Osaka 2025. Salah satunya, Bali Honey, berhasil menarik minat pembeli Jepang hingga potensi transaksi Rp30 miliar. Langkah ini sejalan dengan Asta Cita dan SDGs. 

TRIBUNNEWS.COM – Sebanyak 10 pelaku UMKM binaan PT Pertamina (Persero) berhasil unjuk gigi di ajang internasional World Expo Osaka 2025. Gelaran prestisius yang berlangsung di Osaka, Jepang, ini menjadi momen penting bagi produk lokal Indonesia untuk menembus pasar global dan bersaing dengan kualitas kelas dunia.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menyebut keikutsertaan UMKM dalam pameran ini adalah bentuk nyata komitmen Pertamina mendukung ekonomi kerakyatan dan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).

“Ini bukan hanya partisipasi, tapi langkah strategis untuk memperluas akses pasar global dan membuktikan bahwa produk lokal Indonesia bisa bersaing, apalagi jika mengusung prinsip keberlanjutan,” kata Fadjar, Rabu (3/7/2025).

Produk Lokal Curi Perhatian Buyer Jepang

Pertamina memboyong 10 UMKM unggulan dalam dua periode pameran, yaitu pada 30 Juni–6 Juli 2025 dan 25–31 Agustus 2025. Di antaranya adalah Songket Ilham Bahari, Kainnesia, Bali Honey, dan Made Tea di periode pertama, serta Pertenunan Astini, Cap Bali, Kripik Tempe Kahla, Bananania, Dara Baro, dan Apikmen pada periode kedua.

Salah satu yang menyita perhatian adalah Bali Honey. Produk madu dari hutan tropis Bali ini sukses menarik minat tiga pembeli potensial asal Jepang, termasuk importir Kiddo Food, yang bahkan tertarik mengembangkan madu tersebut menjadi produk seperti es krim, granola, dan permen khas Jepang.

“Dalam dua hari, sudah ada potensi transaksi 30 ton madu senilai hampir Rp30 miliar,” kata Ismail Marzuki, pemilik Bali Honey yang hadir langsung di Jepang.

Tak hanya itu, Yamada San, pebisnis Jepang lainnya, dikabarkan akan datang langsung ke Bali untuk melihat proses produksi sebelum memesan 10 kubik madu senilai Rp850 juta sebagai tahap awal kerja sama jangka panjang.

Didukung Diaspora, Siap Tembus Pasar Halal Jepang

Dukungan juga datang dari diaspora Indonesia seperti Teguh Wahyudi, pemilik Sariraya Group di Nagoya, yang berminat memasarkan Bali Honey ke jaringan supermarket halal Jepang. Ia memperkirakan kebutuhan awal mencapai 3 ton atau setara Rp3 miliar per pengiriman.

Saat ini, Bali Honey sedang menjalani uji laboratorium oleh otoritas Jepang (PMDA) sebagai syarat ekspor. Jika lolos, kontrak kerja sama akan ditandatangani dan produk direncanakan masuk pasar Jepang pada Desember 2025.

Selaras Asta Cita dan SDGs

Fadjar menambahkan, inisiatif ini juga mendukung Asta Cita pemerintahan Prabowo-Gibran, terutama dalam mengangkat ekonomi desa, menciptakan lapangan kerja, dan memperkuat kewirausahaan nasional.

“Sinergi antara dunia usaha dan visi pemerintah bisa mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan menjangkau pasar global,” ujarnya.

Pameran Osaka World Expo 2025 sendiri melibatkan 128 negara dan dihadiri lebih dari 31 ribu pengunjung per hari. Di ajang ini, Paviliun Indonesia mengusung tema “Thriving in Harmony”, mencerminkan harmoni antara alam, budaya, dan pertumbuhan ekonomi.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved