Bagaimana Menciptakan Sekolah yang Menyenangkan? Dimensi Apa yang Perlu Diperhatikan? Jawaban PPG

TRIBUNNEWS.COM - Bapak dan Ibu Guru, bagaimana menciptakan sekolah yang menyenangkan? Dimensi apa yang perlu diperhatikan? berikut jawaban pada Latihan Pemahaman Modul 2 PSE Topik 4: School Well-being.

Pendidikan Profesi Guru (PPG) tahun 2025 adalah program sertifikasi guru yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).

Dalam mengikuti pembelajaran mandiri PPG 2025 di Ruang Guru dan Tenaga Kependidikan (RGTK), guru peserta akan mempelajari sejumlah modul, salah satunya modul 2 Pembelajaran Sosial Emosional (PSE).

Pada modul PSE guru akan mempelajari topik 4: School Well-being yang mengajak untuk merenungkan kembali peran strategisnya dalam membentuk iklim sekolah yang sehat secara sosial dan emosional. 

Sekolah yang menyenangkan bukan hanya ditentukan oleh fasilitas fisik atau kegiatan seru, melainkan oleh kualitas hubungan, rasa aman, dan keterlibatan emosional seluruh warga sekolah. 

Melalui pendekatan pembelajaran sosial emosional, guru perlu memperhatikan lima dimensi utama, yakni emosional, sosial, fisik, kognitif, dan nilai sebagai fondasi dalam menciptakan ruang belajar yang inklusif, suportif, dan bermakna bagi setiap peserta didik. 

Pertanyaan dalam Latihan Pemahaman Modul 2 PSE Topik 4: School Well-being di antaranya yakni "Bapak dan Ibu Guru, bagaimana menciptakan sekolah yang menyenangkan? Dimensi apa yang perlu diperhatikan?."

Sebagai refrensi guru, berikut kunci jawaban soal Bapak dan Ibu Guru, bagaimana menciptakan sekolah yang menyenangkan? Dimensi apa yang perlu diperhatikan? Latihan Pemahaman Modul 2 PSE Topik 4: School Well-being.

Bapak dan Ibu Guru, Bagaimana Menciptakan Sekolah yang Menyenangkan? Dimensi Apa yang Perlu Diperhatikan?

Kunci jawaban:

Berdasarkan materi yang dipelajari, menciptakan sekolah yang menyenangkan bukan hanya soal fasilitas fisik atau kegiatan seru, tetapi tentang bagaimana seluruh warga sekolah merasa aman, dihargai, dan terlibat secara emosional dalam proses pembelajaran.

Ada beberapa dimensi utama yang perlu diperhatikan dalam mewujudkan school well-being. 

Baca juga: Bagaimana Pendapat Bapak/Ibu Terhadap Sistem Penyelenggaraan Ujian Tertulis Saat Ini? Jawaban PPG

Pertama adalah dimensi emosional, yaitu bagaimana guru dan tenaga kependidikan menciptakan suasana yang mendukung kesehatan mental dan perasaan nyaman bagi siswa. 

Ini bisa dilakukan melalui pendekatan yang empatik, komunikasi yang terbuka, serta penguatan hubungan positif antar siswa dan guru. 

Kedua adalah dimensi sosial, yang menekankan pentingnya interaksi sehat, kerja sama, dan rasa memiliki terhadap komunitas sekolah. 

Guru perlu mendorong kegiatan kolaboratif, membangun budaya apresiasi, dan mencegah perilaku diskriminatif atau bullying.

Dimensi ketiga adalah fisik, yang mencakup lingkungan belajar yang aman, bersih, dan mendukung aktivitas belajar yang aktif. 

Penataan ruang kelas, akses terhadap fasilitas dasar, dan kebijakan keamanan menjadi bagian penting dalam menciptakan kenyamanan fisik. 

Keempat adalah dimensi kognitif, yaitu bagaimana pembelajaran dirancang agar relevan, menantang, dan bermakna bagi siswa. 

Guru perlu mengintegrasikan metode pembelajaran aktif, berbasis pengalaman, dan memberi ruang bagi kreativitas serta refleksi diri siswa. 

Terakhir, dimensi spiritual dan nilai, yang mendorong pembentukan karakter, integritas, dan kesadaran diri melalui penguatan nilai-nilai luhur dalam kehidupan sekolah.

Sebagai guru, saya menyadari bahwa menciptakan sekolah yang menyenangkan adalah proses kolaboratif yang melibatkan seluruh elemen sekolah. 

Saya berkomitmen untuk terus belajar, mendengarkan suara siswa, dan menerapkan pendekatan sosial emosional dalam setiap interaksi. Ketika siswa merasa aman, diterima, dan dihargai, maka proses belajar akan berlangsung lebih efektif dan bermakna. 

Inilah esensi dari school well-being: menjadikan sekolah sebagai ruang tumbuh yang sehat, bahagia, dan penuh harapan.

(Tribunnews.com/M Alvian Fakka)