TRIBUNNEWS.COM - Siswa SMA/MA Kelas 11 saat ini memasuki Bab 4 dalam buku Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut Kurikulum Merdeka yang berjudul “Mengembangkan Apresiasi Puisi”, yang ditulis oleh Rahmah Purwahida dan rekan-rekan, serta diterbitkan oleh Kemdikbudristek pada tahun 2024.

Materi dalam kegiatan ini bertujuan untuk melatih keterampilan siswa dalam menafsirkan teks puisi menggunakan pendekatan didaktis, khususnya puisi “Tuhan, Kita Begitu Dekat” karya Abdul Hadi W.M. Dengan demikian, siswa mampu memahami gagasan, pandangan, serta pesan ketuhanan yang terkandung di dalamnya.

Siswa diharapkan dapat menafsirkan isi puisi tersebut sebagai ungkapan kedekatan seorang hamba dengan Tuhannya, memahami penggunaan analogi dalam larik-lariknya, serta menilai gagasan utama yang menyatakan bahwa manusia dan Tuhan tidak dapat dipisahkan.

Melalui kegiatan ini, siswa diharapkan semakin terampil dalam mengapresiasi puisi bertema religius, mampu menyusun hasil tafsiran dengan runtut, serta menumbuhkan sikap peka terhadap nilai-nilai spiritual dan ketuhanan yang disampaikan penyair.

Sebelum melihat kunci jawaban, sangat dianjurkan agar siswa menjawab berdasarkan pemahaman pribadi terlebih dahulu. 

Kunci jawaban berikut disediakan sebagai referensi untuk membantu proses belajar bersama guru maupun orang tua.

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut Kelas 11 Halaman 99 Kurikulum Merdeka

Latihan 

Untuk mempertajam pemahaman kalian, kerjakan soal berikut.

1. Simak kembali pembacaan puisi “Tuhan, Kita Begitu Dekat” karya Abdul Hadi W.M.

2. Tulislah hasil tafsiran kalian menggunakan pendekatan didaktis. Tuliskan gagasan dan pandangan yang terdapat dalam teks puisi “Tuhan, Kita Begitu Dekat” karya Abdul Hadi W.M.

Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut Kelas 11 Halaman 98: Latihan

Jawaban: 

Isi puisi tersebut adalah perasaan dekatnya seorang hamba dengan Tuhannya.

✅ Tafsiran

Puisi tersebut bertema ketuhanan karena si aku berdialog dengan Tuhan. Dia merasa begitu dekat dengan Tuhan. Si aku-lirik merasa dirinya menyatu dengan Tuhan. Aku-lirik menggunakan analogi, jika Tuhan sebagai api, si aku adalah panas dari api itu. Jika Tuhan diibaratkan sebagai kain, si aku sebagai kapasnya (kain yang terbuat dari kapas).

✅ Gagasan dan pandangan

Melalui puisi itu penyair ingin menyampaikan gagasan bahwa sebenarnya antara manusia dan Tuhannya tidak dapat dipisahkan. Tidak mungkin ada manusia jika tidak ada Tuhan yang menciptakan. Jadi, sesungguhnya Tuhan itu begitu dekat.

*) Disclaimer:

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut Kelas 99 Halaman 99 Kurikulum Merdeka di atas hanya digunakan oleh orang tua untuk memandu proses belajar anak.

Soal ini berupa pertanyaan terbuka yang artinya ada beberapa jawaban tidak terpaku seperti di atas.

(Tribunnews.com/Widya)