Jambore Pramuka Muslim Pertama di Dunia Siap Sambut 15 Ribu Peserta
WMSJ 2025 ini digelar dalam rangka memperingati satu abad Pondok Modern Darussalam Gontor, siap smabut 15 ribu peserta
"Indonesia memiliki jumlah anggota pramuka Muslim terbesar di dunia. Saya yakin WMSJ 2025 akan sukses besar," katanya saat kunjungan pada Mei 2025.
Mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, alumni Gontor angkatan 1983, menilai WMSJ sebagai medium untuk melawan narasi negatif tentang Islam.
"Ajang ini membangun narasi damai dan toleran, dengan tiga nilai universal: berperadaban, bersatu, dan damai," ujarnya.
Dengan kolaborasi antara Kwarnas, Kemenpora, WIUSY, dan panitia, WMSJ 2025 diharapkan tidak hanya menjadi arena petualangan dan pembelajaran, tetapi juga syiar perdamaian yang mengharumkan nama Indonesia di mata dunia.
Panitia terus mengajak alumni Gontor dan komunitas pramuka Muslim untuk berpartisipasi aktif, memastikan acara ini menjadi milestone pendidikan karakter bagi generasi muda.
Dukungan Pemerintah dan MPR
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Ahmad Muzani menyatakan dukungannya terhadap penyelenggaraan WMSJ.
Muzani menyatakan dukungannya kepada WMSJ karena acara tersebut ajang internasional bertema kepemudaan pertama yang ada di dunia dan menjadi ajang untuk menyampaikan perdamaian kepada segenap masyarakat dunia.
"Karena meyakini acara ini membawa manfaat untuk dunia pendidikan di Indonesia bahkan internasional. Saya berharap acara ini berjalan lancar, sukses dan penuh manfaat," kata Muzani saat menerima kunjungan Panitia WMSJ di kantornya di Gedung Nusantara III, Komplek MPR/DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (24/7/2025).
Politisi Partai Gerindra itu mengapresiasi WMSJ yang mengangkat tema Asta Cita dan dunia pendidikan.
Menurutnya, acara ini menjadi dukungan dunia pesantren kepada pemerintah untuk mendidik masyarakat terlebih pesertanya tidak hanya dari Indonesia namun dunia.
"Acara kepramukaan ini ikut membantu pemerintah dalam mendidik masyarakat dan menjaga stabilitas politik dan perdamaian dalam negeri," terangnya.
Selain memberi dukungan terhadap pelaksanaan acara WMSJ, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra itu juga memberikan apresiasi kepada para panitia yang notabene adalah guru dan alumni pesantren.
Menurutnya, menjadi pendidik adalah kegiatan di ruang sunyi dan membutuhkan waktu lama untuk menghasilkan murid yang baik.
Muzani berharap dengan adanya WMSJ, dunia pendidikan keagamaan terkhusus pesantren semakin dikenal baik oleh masyarakat.
"Yang bapak-bapak lakukan ini adalah sedang mengukir di atas batu, dunia pendidikan harus tekun tidak boleh terpuruk dengan situasi di luar," katanya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.